Lubuk Linggau Masuk Dalam 10 Kota dengan Angka Inflasi Terendah
Pj Wali Kota Lubuk Linggau H Trisko Defriyansa mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah dengan Kemendagri via zoom meeting di Command Center Kantor Wali Kota Lubuk Linggau, Senin 9 September 2024.-Foto Diskomifotiksan-Kota Lubuk Linggau
KORANLINGGAUPOS.ID - Kota Lubuk Linggau masuk dalam 10 kota terendah untuk angka Inflasi periode Agustus 2024.
Hal ini diketahui saat Pj Wali Kota Lubuk Linggau H Trisko Defriyansa mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah dengan Kemendagri via zoom meeting di Command Center Kantor Wali Kota Lubuk Linggau, Senin 9 September 2024.
Dikutip dari laman Diskominfotiksan Kota Lubuk Linggau, dalam Rakor Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Restuardy Daud menyampaikan perkembangan terakhir inflasi.
Untuk inflasi tahunan periode Agustus 2024 terhadap Agustus 2023 2,12%, sedangkan inflasi dari bulan ke bulan dari bulan Juli terhadap bulan Agustus ada deflasi 0,03%, inflasi tahun kalender bulan Agustus 2024 terhadap Desember 2023 0,87%.
BACA JUGA:Pantau Angka Inflasi di Lubuk Linggau Tak Boleh Melebihi 2 Persen
BACA JUGA:Pejabat Pemkot Lubuk Linggau Ikuti Rakor Rutin Pengendalian Inflasi
Angka inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran tertinggi ada pada makan, minuman dan tembakau untuk angka inflasi yang tertinggi juga ada pada sektor pendidikan angkanya sebesar 0,04% selain pendidikan yang kedua ada pada perawatan pribadi dan jasa lainnya, terkait dengan perkembangan harga emas seperti yang disampaikan Minggu lalu kemudian diikuti transportasi.
Berdasarkan kondisi inflasi provinsi/kabupaten/kota periode Agustus, 10 provinsi tertinggi yakni Banten 2,45, Jambi 2,50, Maluku 2,58, Kepri 2,64, Gorontalo 2,65, Papua Barat 2,80, Malut 2,89, Papua Tengah 3,74, Sulut 4,29, Papua Pegunungan 5,05. Sementara untuk 10 provinsi terendah Kalsel 1,71, Papua Barat Daya 1,66, Sultra 1,62, Sulbar 1,59, Kaltara 1,59, Kalbar 1,47, Kalteng 1,29, NTT 1,22, Papua 1,03, Babel 1,02.
"Sementara Inflasi tingkat kabupaten, untuk 10 kabupaten tertinggi Minahasa Selatan 7,75, Minahasa Utara 7,07, Nabire 5,40, Jayawijaya 5,05, Sorong Selatan 3,92, Kerinci 3,86, Toli Toli 3,83, Dharmasraya 3,45, Gorontalo 3,37, Sumenep 3,29. Sedangkan 10 kabupaten terendah Konawe 0,88, Aceh Tamiang 0,87, Morowali 0,86, Tanah Laut 0,80, Hulu Sungai Tengah 0,72, Tanjung Selor 0,64, Kapuas 0,51, Karo 0,39, Bangka Barat 0,11, Timur Tengah Selatan -0,88. Angka inflasi 10 kota tertinggi Kota Amobagu 4,02, Ambon 3,46, Banda Aceh 3,22, Ternate 3,00, Denpasar 2,95, Bekasi 2,84, Batam 2,79, Cilegon 2,69, Bukittinggi 2,67, Tanggerang 2,65. Dan untuk10 kota terendah Madiun 1,62, Kendari 1,62, Kediri 1,33, Lubuk Linggau 1,31, Pontianak 1,31, Kota Sorong 1,20, Pangkal Pinang 1,19, Cirebon 1,18, Singkawang 1,16, Jaya Pura 1,03," ungkapnya
Menurutnya ada lima daerah berdasarkan indeks perkembangan harga dari 20 komoditas sebagai inflasi proxy pangan pada Minggu 1 September 2024, yakbi Papua Tengah, Kalimantan Selatan, Papua Selatan dan Papua Pegunungan ada kecendrungan kenaikan harga.
BACA JUGA:Cegah Naiknya Inflasi Daerah Harus Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi
BACA JUGA:Hasil Rakor Inflasi Mingguan Siap-siap Kemungkinan Harga Beras Bakal Naik Lagi
Sementara hanya ada di Maluku Utara tidak ada perkembangan harga, sedangkan angka IPH yang tertinggi Papua Tengah sebesar 0,99% untuk proxy inflasi pangan sementara yang lainnya mengalami penurunan harga.
"Indeks perkembangan bahan pangan, Minggu V Agustus 2024 komoditas yang mengalami kenaikan cabai rawit di 234 daerah, minyak goreng di 185 daerah, beras di 124 daerah sedangkan Minggu l September 2024 komoditi yang mengalami kenaikan minyak goreng di 175 daerah, bawang merah di 120 daerah, daging ayam ras 120 daerah dari data berikut angkanya relatif menurun," jelasnya.