LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Meski anak-anak yang belum baligh belum diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan, namun tidak ada salahnya mengajarkan anak berpuasa sejak dini agar mereka lebih siap ketika diwajibkan berpuasa.
Meski semangat anak-anak untuk berpuasa cukup tinggi, namun dalam perjalanannya anak kecil sangat kesulitan menjalaninya selama sebulan penuh.
Banyak orang tua yang bingung bagaimana cara melatih anaknya berpuasa seharian penuh. Banyak dari mereka yang belum menemukan cara yang tepat agar anaknya mau dan mampu menjalankan puasa, termasuk puasa sebulan penuh Ramadhan 2024.
Meski belum diwajibkan berpuasa, anak perlu dilatih agar terbiasa. Dimana kekhawatiran tersebut disadari oleh Khatib Ustadz Adi Hidayat.
BACA JUGA:PP Muhammadiyah : Begini Indikator Orang Sukses Berpuasa
Melalui unggahan video di channel YouTube miliknya, pendiri kajian Islam Quantum Akhyar ini membagikan tips bermanfaat yang dapat orang tua terapkan untuk mengajari buah hatinya berpuasa.
Pada masa menjelang pubertas, orang tua diharapkan dapat melatih buah hatinnya berpuasa. Hanya saja pelaksanaannya perlu disesuaikan dengan kemampuan anak.
Dikutip dari kanal YouTube @AdiHidayatOfficial, ia menjelaskan, usia ideal bagi anak untuk menjalankan ibadah puasa yaitu sebelum anak mencapai pubertas atau saat anak sudah mengalami perubahan biologis.
"Batas idealnya sebelum sampai baligh. Ukur dengan kemampuan dia menunaikan puasa. Lakukan secara bertahap sampai dia mendapatkan kematangan dan kenikmatan serta menunaikan secara penuh. Ukuran setiap anak berbeda usianya," ujar Ustadz Adi Hidayat atau disapa UAH.
BACA JUGA:7 Kegiatan Seru Dilakukan Murid SD Agar Semangat Puasa Ramadan
Dimana usia anak sebelum mencapai pubertas memang panjang. Ia menyarankan agar latihan puasa pada anak bisa dilakukan pada usia 4 atau 5 tahun. Namun menurutnya, latihan puasa pada usia tersebut harus dilakukan secara bertahap.
“Berlatih itu jangan didorong untuk penuh dulu. Nah kadang-kadang ini ada yang missed nih, berlatih puasa itu tidak harus didorong untuk anak bisa sampai maghrib, semampu dia dulu,” nyatanya.
Maka dari itu, orang tua jangan memaksa anak untuk langsung berpuasa sehari penuh. Puasa paling baik dilakukan setelah shalat subuh hingga jam 12 siang. Jika sudah terbiasa, waktu puasanya bisa diperpanjang hingga jam 3 sore. Begitu pula jika sudah diamalkan, diperpanjang lagi hingga azan Maghrib berbunyi.
Tegasnya, langkah tersebut perlu dilakukan karena metabolisme setiap anak juga memerlukan penyesuaian. Latihan bertahap akan membuat metabolisme anak beradaptasi dan kemudian mampu menjalankan puasa dengan sempurna. Oleh karena itu, kemampuan setiap anak akan sangat berbeda-beda.
BACA JUGA:Sering Dianggap Sepele, Inilah 7 Keutamaan Puasa di Bulan Ramadan