LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Menekan inflasi, salah satu tugas penting yang harus dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda).
Salah satu untuk menekan inflasi jelang Hari Raya Idul Fitri, Kepala Daerah pun diminta untuk rutin cek ke lapangan. Pastikan harga dipasaran tak ada yang melonjak secara signifikan.
Untuk itu, dikutip dari Laman resmi Diskominfotiksan Kota Lubuklinggau, kemarin Pj Walikota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa mengikuti rapat pengendalian inflasi daerah tahun 2024 secara zoom meeting di Command Center.
Enam Upaya Konkrit Pemda Mengendalikan Inflasi Daerah :
- Mengadakan operasi pasar murah
- Melaksanakan sidak ke pasar maupun distributor
- Kerjasama dengan daerah penghasil komoditi
- Gerakan menanam
- Merealisasikan BTT
- Dukungan transportasi dari APBD
Turut hadir Pj Sekda Kota Lubuklinggau H Tamri, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan H Surya Darma, Kepala Disperindag Medhiolin Sapta Windu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Cikwi, Kepala Bappedalitbang, H Emra Endi Kesuma, Kepala BPKAD, Zulfikar dan Kepala Dinas Sosial, Hasan Andria.
BACA JUGA:Hore, Harga Cabai Merah Turun. Warga Gercep Beli Banyak untuk Stok Dirumah
Dalam kesempatan itu. Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komjend Pol Drs Tomsi Tohir MSi menyampaikan ada enam upaya konkrit Pemda dalam pengendalian inflasi daerah.
Keenam upaya tersebut adalah mengadakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar maupun distributor agar tidak menahan ataupun menimbun terhadap barang kebutuhan pokok, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT dan dukungan transportasi dari APBD.
“Pemerintah daerah bersama Forkopimda harus aktif serta turun langsung ke lapangan. Kami ucapkan terima kasih kepada daerah yang telah melakukan upaya konkrit dalam mengatasi inflasi,” ujarnya.
Dari pantauan tim Kemendagri sambung Tomsi Tohir, ada daerah yang melaksanakan operasi pasar hanya sebatas seremonial saja. Oleh karena itu, dia berharap kedepan operasi pasar dilakukan dengan sebenar-benarnya dan dilaksanakan secara berkesinambungan supaya berdampak langsung kepada masyarakat.
BACA JUGA:Atasi Lonjakan Harga Daging dan Telur Mentan Harapkan Dukungan Pemerintah Daerah
Secara umum, produksi jagung mengalami kenaikan, sedangkan impor jagung mengalami penurunan sementara harga jagung terus naik sehingga dapat berdampak terhadap harga ayam dan telur.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan kelompok makanan, minuman maupun tembakau pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri selalu mengalami inflasi sejak 2021 sampai 2023. Bahkan inflasi tertinggi terjadi pada April 2022 yakni sebesar 1,76 persen dengan andil 0,46 persen terhadap inflasi nasional.
Selanjutnya, komoditas minyak goreng memberikan andil terbesar pada bulan ini yakni 0,19 persen sedangkan minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang putih perlu diwaspadai karena juga mengalami kenaikan.
Kelompok transportasi juga mengalami kenaikan pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri, angkutan transportasi udara cukup tinggi di April 2022 yakni sebesar 9,31 persen, sedangkan angkutan antar kota justru mengalami inflasi paling tinggi di yakni 12,36 persen.