SUMSEL, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Djoko Listiano, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Prabumulih menjelaskan pihaknya baru mendapatkan informasi keracunan makanan di dua sekolah dan masih berada di bawah naungan yayasan yang sama yakni Yayasan Ishlahul Ummah.
"Dimana berdasarkan laporan yang kami terima, 90 Persen mengalami gejala mulai dari gejala ringan dan gejala berat," jelasnya.
Ulaya yang dilakukan pihaknya yakni dengan mendatangi RS Pertamina, RS Ar Bunda dan RSUD Prabumulih.
BACA JUGA:Ratusan Siswa SDIT-SMPIT Keracunan Kue Sus, ini Penjelasan Pihak Yayasan
Kami juga memastikan ke pihak sekolah apa-apa saja yang bisa menyebabkan siswa bisa keracunan salah satunya dengan mengunjungi tempat pembuatan makanan yang berada di Jalan Sangkuriang," bebernya.
Berdasarkan prediksi awal, siswa siswi alami keracunan diindikasikan karena keracunan Snack pagi sebelum makan siang yang berasal dari kue sus dan makanan pabrikan berupa biskuit dari pasaran karena pihaknya sudah melakukan pelacakan mulai pukul 09.00 - 11.00 WIB rata rata siswa mengkonsumsi snack.
"Namun sudah kita cek untuk kedaluarsa biskuit tersebut tahun 2025, namun kami mengambil sampel untuk didata," bebernya.
BACA JUGA:Diduga Keracunan, Ratusan Siswa SDIT-SMPIT Dilarikan ke RS AR Bunda
Pihaknya juga akan memberikan pelayanan kesehatan terhadap korban dan pihak sekolah siap bertanggung jawab.
Untuk sampel yang sudah kita ambil, lebih kurang 2-3 hari lagi baru keluar hasilnya," bebernya mengaku sampel terdiri dari 15 macam mulai dari saos, terigu, air, ayam goreng, kuah soto, termasuk sampel muntah anak-anak juga dikirim," jelasnya. (chy/sumeks)