Pola garis-garis harimau Sumatera juga lebih berkontras dan mencolok, dengan garis-garis yang lebih tebal dan terang.
Di sisi lain, harimau Jawa memiliki bulu yang lebih cerah dan lebih cemerlang, dengan garis-garis yang lebih halus dan kurang mencolok.
4. Panjang Ekor
Harimau Sumatera cenderung memiliki ekor yang lebih pendek dibandingkan dengan harimau Jawa.
Ekor harimau Sumatera biasanya memiliki panjang sekitar 60-75 cm, sedangkan ekor harimau Jawa biasanya memiliki panjang sekitar 70-90 cm.
5. Kebiasaan Memburu dan Makanan
Kedua spesies harimau ini memiliki kebiasaan memburu dan makanan yang mirip, tetapi ada perbedaan dalam preferensi mangsa mereka.
Harimau Sumatera cenderung memburu ungulata kecil seperti rusa muntjac dan babi hutan, sementara harimau Jawa lebih cenderung memburu mangsa seperti rusa, babi hutan, dan monyet.
6. Status Konservasi
Kedua spesies harimau ini menghadapi tekanan serius terhadap populasi mereka dan dinyatakan sebagai kritis terancam punah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Namun, harimau Sumatera dianggap memiliki populasi yang lebih kecil dan terancam punah lebih cepat dibandingkan dengan harimau Jawa.
Penyebab utama penurunan populasi keduanya adalah hilangnya habitat, perburuan ilegal, dan konflik dengan manusia.
7. Upaya Pelestarian
Upaya pelestarian untuk kedua spesies harimau ini termasuk pembentukan taman nasional dan kawasan konservasi, program pemantauan dan perlindungan, penegakan hukum terhadap perburuan ilegal, dan program peningkatan kesadaran masyarakat.
Namun, upaya-upaya ini masih menghadapi tantangan besar dalam menjaga keberlangsungan hidup kedua spesies ini di alam liar.
Dengan memahami perbedaan antara harimau Sumatera dan harimau Jawa, kita dapat lebih menghargai keunikan dan pentingnya kedua spesies ini dalam ekosistem Indonesia.