Jika diperhatikan pada bagian atas atapnya terlihat ornamen simbar berupa tanduk dan bunga melati. Selain sebagai hiasan, simbar ini juga berfungsi sebagai penangkal petir. Melati melambangkan keagungan dan keharmonisan, simbar bertanduk dua berarti Adam dan Hawa, bertanduk tiga berarti matahari, bulan dan bintang, bertanduk empat berarti para sahabat nabi, dan simbar bertanduk lima melambangkan rukun Islam.
Fakta menarik lainnya, Rumah Limas dibangun menghadap timur dan barat. Bagian yang menghadap ke barat disebut Matoari Edop atau artinya matahari terbit yang melambangkan kehidupan baru. Sedangkan yang menghadap ke timur disebut Matoari Mati yang artinya matahari terbenam atau melambangkan berakhirnya kehidupan.
BACA JUGA:Taman Asih, Tempat Wisata Keluarga di Banyuasin Sumsel
Saat ini Rumah Limas sudah jarang dibangun sebagai tempat tinggal. Namun bukan berarti Rumah Limas sudah tidak ada lagi. Setelah mengenal dan mengetahui fakta Rumah Limas, pengunjung yang penasaran ingin melihat langsung rumah adat ini bisa mengunjungi Museum Balaputera Dewa di Jalan Srijaya Negara I Kota Palembang.
Rumah Limas dulunya merupakan kediaman keluarga H. Aziz yang terletak di pusat kota tepatnya di Jalan Demang Lebar Daun Palembang. Rumah yang sudah berumur puluhan tahun ini masih sangat terawat dan arsitekturnya sangat mewah dengan ukiran khas palembang. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai rumah Limas, ayo kunjungi destinasi wisata ini!(*)