Masjid Raya Al-Jabbar dengan Teknologi Digital Terkini

Sabtu 30 Mar 2024 - 21:21 WIB
Reporter : HIKMAH
Editor : SULIS

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Masjid Raya Al-Jabbar kini tidak hanya menjadi ikon baru kota Bandung, namun juga menjadi destinasi wisata religi yang sangat populer dikunjungi wisatawan di Jawa Barat. 

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Al Jabbar yang terletak di Jalan Cimincrang No.14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat ini juga menjadi pusat pendidikan agama dan wisata. 

Masjid Raya Al-Jabbar merupakan satu-satunya masjid di Indonesia yang memiliki pusat pendidikan berupa museum dengan menggunakan teknologi digital terkini. 

Di lantai dasar masjid ini berisi museum sejarah Nabi Muhammad SAW, sejarah perkembangan Islam di tanah air, dan sejarah Islam.

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Masjid Al Jabbar, Masjid Raya Al Jabbar dirancang pada tahun 2015 oleh Ridwan Kamil sebagai Masjid Raya tingkat Pemerintah Provinsi. 

BACA JUGA:Bulan Suci Penuh Berkah dengan 17 Lagu Religi Terpopuler Ramadan

Bangunan induk didesain dengan luas lantai 99 x 99 m2 sesuai angka Asmaul Husna.

Arsitektur Masjid Agung Al Jabbar dirancang dari perpaduan arsitektur modern kontemporer dengan aksen masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif Jawa Barat. 

Bangunan induk masjid tidak memisahkan dinding, atap, dan kubah, melainkan merupakan hasil perpaduan ketiganya menjadi satu bentuk raksasa setengah bulat.

Sisi ketiga bangunan masjid dikelilingi oleh danau besar yang bagaikan cermin memantulkan masjid menjadi bentuk bulat utuh. Saat malam hari, kerlap-kerlip lampu menambah keindahan masjid. 

Selain keindahannya, danau mempunyai fungsi penting lainnya; sebagai penahan banjir sekaligus penyimpan udara. Semua hal tersebut direncanakan dengan sangat matang oleh sang arsitek, Mochamad Ridwan Kamil.

BACA JUGA:Ternyata Ini Hukum Kucing Liar Masuk Kedalam Masjid, Boleh Mengusirnya?

Masjid Raya Al Jabbar mulai didesain pada tahun 2015 oleh Ridwan Kamil, sebuah kesempatan berharga yang disambut dengan gembira. 

Selain berlatar belakang arsitektur, Ridwan Kamil juga selalu ingin mewujudkan wasiat ayahnya yang berpesan untuk tidak pernah berhenti mendesain masjid. Usulan pendirian masjid didasari beberapa alasan. Pertama, Jawa Barat sebagai provinsi belum memiliki Masjid Raya di tingkat Pemprov. Kedua, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di Indonesia. Ketiga, Jawa Barat juga memiliki masjid besar yang mampu memuaskan warganya.

Ukuran masjid yang lebar dan tinggi dihiasi dengan 27 relung yang terbuat dari relief tembaga yang ditempa halus oleh tangan-tangan terampil pengrajin yang sangat rajin. Relief berupa motif batik mewakili setiap kota dan kabupaten sekaligus mengekspresikan kekayaan seni masyarakat Jawa Barat. 

Kategori :