Ini yang Bikin Wisatawan Tertarik Datangi Desa Kete Kesu, Ada Pemakaman di Tebing dan Gua

Sabtu 30 Mar 2024 - 21:25 WIB
Reporter : HIKMAH
Editor : SULIS

Jika dilihat dari luar, Tongkonan mempunyai bentuk atap yang khas seperti perahu besar. 

Proses pembangunan rumah adat ini cukup sulit. Untuk membangunnya, proses ini harus dibantu oleh seluruh anggota keluarga.

Salah satu Tongkonan telah diubah menjadi museum. Ini menampilkan benda-benda unik dan bersejarah dari adat istiadat kuno. 

Keramik Cina, patung, belati, parang, dan bahkan bendera pertama yang pernah dikibarkan di Toraja dipajang di sana. Museum ini juga membuka workshop bagi pengunjung yang ingin melatih keterampilannya dalam membuat karya seni dari bambu.

BACA JUGA:Peluang Bisnis dan Peluang Kerja Alumni Jurusan Pariwisata Cukup Menggiurkan

Tak jauh dari Tongkonan, terdapat batu menhir di tengah sawah penanda jalan menuju bukit mistis bernama Bukit Buntu Kesu yang merupakan situs pemakaman kuno berusia 700 tahun.

Di jalur bukit berbatu, tengkorak dan tulang manusia berserakan. Bahkan ada yang menumpuk tinggi di kapal-kapal besar berbentuk perahu atau kano.

Di tebing bukit dibuat beberapa lubang untuk menguburkan jenazah. 

Berdasarkan tradisi setempat, masyarakat keturunan bangsawan akan dimakamkan di lubang tertinggi, sedangkan masyarakat biasa akan dimakamkan di kaki bukit. Masyarakat Toraja percaya bahwa semakin tinggi seseorang dikuburkan, semakin mudah pula jalannya menuju surga.

Beberapa kuburan adat di Kete Kesu telah ditutup dengan jeruji besi untuk mencegah pencurian patung mayat adat (tau-tau). Pasalnya, sebagian jenazah terlihat jelas dari luar beserta harta karun yang terkubur di dalamnya. 

BACA JUGA:Inclinator di kawasan Objek Wisata Bukit Sulap Belum Beroperasi

Ada juga peti mati yang tergantung di dinding bukit. Peti kayu tersebut diukir dengan ketelitian dan keindahan yang luar biasa.

Mereka yang berkunjung ke Desa Kete Kesu memang bisa menyaksikan pemandangan yang menyegarkan. 

Pemandangan menakjubkan serta udara yang masih alami dan tidak terkena polusi menjadi daya tarik terbesarnya. 

Usia Desa Kete Kesu diperkirakan berumur 400 tahun. Uniknya, sejak pertama kali didirikan, ia tidak pernah mengalami perubahan apa pun. 

Jika melihat keadaannya saat ini, bisa dikatakan Kete Kesu sudah menjadi semacam museum hidup masyarakat yang mengunjunginya bisa melihat langsung keunikan budaya dan tradisi masyarakat Toraja.(*)

Kategori :