Ini yang Bikin Wisatawan Tertarik Datangi Desa Kete Kesu, Ada Pemakaman di Tebing dan Gua

Sabtu 30 Mar 2024 - 21:25 WIB
Reporter : HIKMAH
Editor : SULIS

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID- Kete Kesu merupakan salah satu desa adat yang menyimpan banyak cerita dan sejarah Tana Toraja, mulai dari rumah adat hingga makam kuno di sini.

Kete Kesu terletak di Desa Bonoran, Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan berjarak 4 km dari Rantepao. 

Desa ini menjadi objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan karena letaknya yang berada di kawasan perbukitan dan persawahan sehingga mampu memberikan pemandangan yang memanjakan mata kita.


Desa Kete Kesu terkenal dengan pemakaman tradisional yang ditempatkan di tebing dan gua belakang desa. --

Desa ini terkenal dengan pemakaman tradisional Toraja yang ditempatkan di tebing dan gua di belakang desa. 

Di sini juga terdapat beberapa makam yang terbilang modern, yaitu makam yang menggunakan bangunan seperti rumah dan memuat foto anggota keluarga yang dimakamkan di dalamnya.

BACA JUGA:Asusila Bersama Pacar di Objek Wisata Bukit Cogong

Selain kuburan adat, wisatawan juga bisa melihat rumah adat Toraja yaitu Tongkonan dengan tanduk kerbau yang menjulang tinggi dan kandang di seberangnya. 

Jika Anda berkunjung ke Kete Kesu, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh yang tersedia di pusat UMKM sepanjang jalan menuju pemakaman adat.

Yang membuat Kete Kesu menarik adalah keseriusan mereka terhadap kematian. Hal ini terlihat dari mewahnya ritual dan upacara pemakaman, kuburan gantung, dan tempat pemakaman yang dihias.

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari National Geographic Indonesia, desa abadi ini dihuni oleh sekitar 20 kepala keluarga. Ada pula yang tinggal di Tongkonan rumah adat masyarakat Toraja. 

Tongkonan di Kete Kesu terdapat delapan buah, disusun dan menghadap, lengkap dengan lumbung padi yang saling terhubung.

BACA JUGA:5 Fakta Menarik Objek Wisata Danau Tambing Poso Sulawesi Tengah

Dinding tongkonan dihiasi tanduk kerbau dan ukiran indah sebagai penanda status pemilik rumah. Menurut masyarakat asli Toraja, hanya mereka yang berdarah bangsawan yang bisa membangun Tongkonan. 

Masyarakat biasanya tinggal di rumah yang lebih kecil dengan desain yang tidak terlalu rumit seperti Tongkonan.

Kategori :