LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Pondok Belajar Tanjung Harapan dibangun tahun 2020 oleh relawan dari Pelopor Sosial Pelajar Lubuklinggau (PSPL).
Latar belakang dibangunnya Pondok Belajar Tanjung Harapan karena di lokasi Kampung Tanjung Harapan Kelurahan Moneng Sepati, Kecamatan Lubuklinggau Selatan 2 banyak anak yang putus sekolah terbentur masalah ekonomi.
Untuk mendapatkan akses pendidikan, mereka harus keluar kampung dulu berjalan sekitar 15 menit ke jalan lintas. Melihat kesulitan ini dibangunlah Pondok Belajar Tanjung Harapan.
Seorang penggagas pembelajaran di Pondok Belajar Tanjung Harapan yang merupakan Founder Sekolah Tepian Silampari (STS) Arta, saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID 1 April 2024 menjelaskan, peran masyarakat Tanjung Harapan sangat mendukung anak-anaknya belajar di Pondok Belajar Tanjung Harapan.
Bahkan pemerintah setempat juga senang dengan adanya Pondok Belajar Tanjung Harapan.
Pada periode pertama STS memberikan akses belajar kepada anak-anak di Tanjung Harapan melalui berdirinya Pondok Belajar Tanjung Harapan.
“Tentunya dalam proses pembelajaran itu kami mempunyai tujuan dan target untuk anak-anak. Di periode pertama kemarin beberapa anak-anak di Tanjung Harapan telah kami kirimkan untuk ikut berbagai macam perlombaan mulai dari ikut seleksi Polisi Cilik Kota Lubuklinggau, fashion show, menggambar, mewarnai dan lain-lain. Alhamdulillah ada salah satu anak yang telah berhasil meraih juara dalam lomba fotografher online,” ungkapnya.
Namun, setelah 4 tahun berdiri, bangunan Pondok Belajar Tanjung Harapan mulai rapuh dan rentan dalam bahaya.
BACA JUGA:App Store Donasi 1 Dolar, Apple Watch Series 9 Perangi HIV/AIDS melawan Malaria dan Tuberkulosis
Maka dalam batch kedua ini kegiatan proses belajar yang disediakan STS terhenti sejenak mengingat pondok belajar tempat relawan STS mengajar kini sudah mulai rapuh dan rentan dalam bahaya. Setidaknya ada sekitar 35 anak-anak Tanjung Harapan yang masuk dalam binaan STS.
Oleh sebab itu, STS yang berfokus pada gerakan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat Lubuklinggau, Muratara dan Musi Rawas tergerak menggalang donasi.
“Kami mengajak semuanya ikut terlibat dalam project kebaikan yang ingin kami laksanakan dalam waktu dekat ini untuk membangun kembali Pondok Belajar Tanjung Harapan yang terbuat dari bambu berusia 4 tahun dan sudah rapuh,” jelasnya.
“Rencana kami ingin membangun pondok bejalar dari papan dan kayu karena pondok sebelumnya itu dari bambu. Kami mengajak semuanya untuk terlibat bersama, mari bantu kami dalam pembangunan ini dengan ikut berdonasi. InshaAllah pondok belajar yang akan dibangun ini akan memberikan manfaat yang lebih banyak lagi untuk anak-anak beserta para orang tuanya.
BACA JUGA:Kemenag Musi Rawas Galang Donasi untuk Palestina