LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Sepanjang priode Maret 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Kota Lubuklinggau sebesar 2,36 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,81. Hal ini diketahui berdasarkan press rilis dari BPS Kota Lubuklinggau.
Kepala BPS Kota Lubuklinggau, Ir. Hj. Chairanita Kurniarita, M.Si dalam rilisnya menjelaskan Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,59 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,46 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,47 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,56 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,00 persen, kelompok transportasi sebesar 0,59 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,05 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,77 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,21 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,39 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.
Untuk tingkat inflasi month to month (m-to-m) periode Maret 2024 sebesar 0,30 dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Kota Lubuklinggau bulan Maret 2024 sebesar 0,36 persen.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan kabupaten/kota IHK di Kota Lubuk Linggau, pada Maret 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,36 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,39 pada Maret 2023 menjadi 104,81 pada Maret 2024. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,30 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,36 persen .
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,59 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,46 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,47 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,56 persen.
Kelompok kesehatan sebesar 1,00 persen, kelompok transportasi sebesar 0,59 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,05 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,77 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 1,21 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,39 persen.
BACA JUGA:BPS Berharap Ada Perbaikan Data yang Disampaikan dan Respon Baik OPD
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2024, antara lain beras, daging ayam ras, bawang putih, emas perhiasan, telur ayam ras, gula pasir, mobil, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kopi bubuk, bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, ikan lele, akademi atau perguruan tinggi, ikan patin, pasta gigi, kentang, cabai hijau, susu bubuk, Sigaret Kretek Tangan (SKT), dan sawi putih atau pecay atau pitsai.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: cabai merah, ikan nila, bawang merah, angkutan udara, minyak goreng, televisi berwarna, alpukat, ikan dencis, sabun cair atau cuci piring, tempe, cumi-cumi, detergen cair, daun katuk, bayam, pisang, mie kering instant, dan jeruk. Sementara komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi m-to-m pada Maret 2024.
Antara lain telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah, beras, daging ayam ras, bawang putih, emas perhiasan, ikan nila, pempek, buncis, kacang panjang, tekwan atau model, mobil, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kembang kol, angkutan udara, sawi putih atau pecay atau pitsai, gula pasir, susu bubuk, dan nasi dengan lauk.
BACA JUGA:BPS Tetapkan 111 Blok Susenas Musi Rawas dan Muratara