Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: cabai merah, minyak goreng, tomat, ikan dencis, kol putih atau kubis, bayam, semangka, cumi-cumi, dan ikan tongkol atau ikan ambu-ambu. Pada Maret 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,68 persen; pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen.
Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen; kesehatan sebesar 0,03 persen; transportasi sebesar 0,07 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen; pendidikan sebesar 0,09 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,24 persen. Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada Maret 2024 tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi y-on-y.
Makanan, Minuman, dan Tembakau Kelompok ini pada Maret 2024 Kota Lubuklinggau mengalami inflasi y-on-y sebesar 5,59 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 101,51 pada Maret 2023 menjadi 107,18 pada Maret 2024. Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi, yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 6,53 persen dan terendah yaitu subkelompok rokok dan tembakau sebesar 2,75 persen.
Kelompok ini pada Maret 2024 memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y sebesar 1,68 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: beras sebesar 0,65 persen; daging ayam ras sebesar 0,18 persen; bawang putih sebesar 0,16 persen; telur ayam ras sebesar 0,10 persen; gula pasir sebesar 0,10 persen; Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,07 persen; kopi bubuk sebesar 0,07 persen; cabai rawit sebesar 0,05 persen; ikan lele sebesar 0,05 persen; ikan patin sebesar 0,05 persen; kentang sebesar 0,03 persen; cabai hijau sebesar 0,03 persen; susu bubuk sebesar 0,03 persen.
BACA JUGA:BPS Sebut Inflasi Lubuk Linggau 0,25%, ini Pemicunya
Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebesar 0,02 persen; sawi putih atau pecay atau pitsai sebesar 0,02 persen; kol putih atau kubis sebesar 0,02 persen; wortel sebesar 0,02 persen; biskuit sebesar 0,02 persen; ayam hidup sebesar 0,02 persen; dan ketimun sebesar 0,02 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y, yaitu: cabai merah sebesar 0,06 persen; ikan nila sebesar 0,05 persen; bawang merah sebesar 0,05 persen; minyak goreng sebesar 0,04 persen; alpukat sebesar 0,02 persen; ikan dencis sebesar 0,01 persen.
tempe sebesar 0,01 persen; cumi-cumi sebesar 0,01 persen; daun katuk sebesar 0,01 persen; bayam sebesar 0,01 persen; pisang sebesar 0,01 persen; mie kering instant sebesar 0,01 persen; dan jeruk sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok ini pada Maret 2024 memberikan andil atau sumbangan inflasi m-to-m sebesar 0,18 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi m-to-m, yaitu: telur ayam ras sebesar 0,06 persen; cabai rawit sebesar 0,04 persen; bawang merah sebesar 0,04 persen; beras sebesar 0,04 persen; daging ayam ras sebesar 0,03 persen.
bawang putih sebesar 0,02 persen; ikan nila sebesar 0,02 persen; buncis sebesar 0,01 persen; kacang panjang sebesar 0,01 persen; Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,01 persen; kembang kol sebesar 0,01 persen; sawi putih/pecay/pitsai sebesar 0,01 persen; gula pasir sebesar 0,01 persen; susu bubuk sebesar 0,01 persen; kentang sebesar 0,01 persen; kopi bubuk sebesar 0,01 persen.
Kangkung sebesar 0,01 persen; dan biskuit sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, yaitu: cabai merah sebesar 0,11 persen; minyak goreng sebesar 0,02 persen; tomat sebesar 0,01 persen; ikan dencis sebesar 0,01 persen; kol putih/kubis sebesar 0,01 persen; bayam sebesar 0,01 persen; semangka sebesar 0,01 persen; cumi-cumi sebesar 0,01 persen; dan ikan tongkol/ ikan ambuambu sebesar 0,01 persen.
BACA JUGA:Hitung Luas Panen, BPS Gunakan Metode KSA
Pakaian dan Alas Kaki pada Maret 2024 Kota Lubuklinggau mengalami inflasi y-on-y sebesar 0,46 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 101,34 pada Maret 2023 menjadi 101,81 pada Maret 2024. Subkelompok pada kelompok ini mengalami inflasi y-on-y, yaitu: subkelompok pakaian sebesar 0,79 persen. Sedangkan subkelompok alas kaki mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,43 persen.
Kelompok ini pada Maret 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: baju muslim wanita sebesar 0,01 persen; kerudung/jilbab sebesar 0,01 persen; dan kaos kutang/ singlet pria sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok ini pada Maret 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, yaitu: kerudung/jilbab sebesar 0,01 persen;
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga pada Maret 2024 Kota Lubuklinggau mengalami inflasi y-on-y sebesar 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 101,29 pada Maret 2023 menjadi 101,77 pada Maret 2024. Dari 4 subkelompok pada kelompok ini, 2 subkelompok mengalami inflasi y-on-y, yaitu subkelompok listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,98 persen dan subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan sebesar 0,38 persen.
Sedangkan subkelompok penyediaan air dan layanan perumahan lainnya dan subkelompok sewa dan kontrak rumah tidak mengalami perubahan. Kelompok ini pada Maret 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen batu bata/batu tela sebesar 0,01 persen dan semen sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok ini pada Maret 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m sebesar 0,01 persen.
BACA JUGA:BPSK Sebut ‘Pasar Gelap’ Picu Kelangkaan LPG di Lubuklinggau
Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi m-to-m, yaitu bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen. 1.4. Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga Kelompok ini pada Maret 2024 Kota Lubuk Linggau mengalami inflasi y-on-y sebesar 0,56 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 101,27 pada Maret 2023 menjadi 101,84 pada Maret 2024.