LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - SEBAGIAN dari kita percaya, salah satu dampak dari stres adalah bisa menurunkan berat badan. Namun sebagian orang justru hal ini tidak berlaku. Ketika mereka stres justru meningkatkan nafsu makan mereka.
Inilah alasan mengapa tidak sedikit orang yang mengaitkan tubuh tampak kurus dengan stres. Lantas, apakah anggapan tersebut benar?
“Kok kurusan, pasti lagi stres, ya?” Kalimat ini mungkin pernah kamu dengar atau mungkin dilontarkan seseorang kepadamu. Di satu sisi, pertanyaan tersebut bisa saja sesuai dengan kondisimu saat ini. Namun, di sisi lain, kamu mungkin penasaran, apakah stres benar-benar bisa menurunkan berat badan?
Fakta Stres terhadap Penurunan Berat Badan
Tekanan pekerjaan, kehilangan anggota keluarga, perceraian, dan masalah finansial bisa menyebabkan stres. Jika selama ini kamu pikir stres hanya berdampak pada mental, nyatanya tidak demikian. Stres juga bisa memengaruhi kesehatan fisik.
BACA JUGA:Kekurangan Asam Folat, Konsumsi 6 Buah ini
Stres bisa berdampak pada munculnya sejumlah gejala fisik, seperti sakit kepala, maag, diare, atau rasa lelah tanpa sebab yang jelas. Tidak hanya itu, salah satu perubahan fisik yang sering dikaitkan dengan stres adalah badan tampak kurus atau berat badan turun drastis.
Memang tidak semua orang yang sedang stres pasti kurus. Namun, kaitan stres dengan penurunan berat badan memang bisa dijelaskan dari sisi medis.
Jadi, stres merupakan respons alami manusia terhadap rasa khawatir, cemas, dan ketakutan. Saat mengalami sejumlah kondisi tersebut, tubuh akan merasa “terancam” dan akhirnya melepaskan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol.
Kehadiran hormon ini akan membuat tubuh lebih waspada dan lebih siap dengan ancaman tersebut. Namun, sayangnya peningkatan hormon stres juga bisa membuat nafsu makan meningkat atau justru menurun. Selain itu, fungsi sistem tubuh tertentu turut menurun, seperti sistem pencernaan, imunitas, dan reproduksi.
BACA JUGA:Hilangkan Sakit Kepala Tanpa Obat
Setiap orang bisa merasakan efek yang berbeda, ya. Nah, jika seseorang mengalami penurunan nafsu makan selama stres, inilah yang akan menyebabkan turunnya berat badan sehingga membuat seseorang terlihat “kurus”.
Selain itu, penurunan nafsu makan ini juga rentan menyebabkan gangguan pencernaan, mulai dari sakit perut, diare, atau sembelit.
Tidak hanya dipengaruhi hormon, berat badan turun saat stres juga bisa dipicu oleh kebiasaan buruk, seperti bekerja hingga larut malam atau begadang dan kebiasaan melewatkan waktu makan. Kebanyakan orang beranggapan bahwa kebiasaan ini menjadi pelampiasan stres karena mampu melupakan masalah yang terjadi.
Namun, seringnya melewatkan waktu makan dan terjaga sepanjang malam akan memengaruhi metabolisme tubuh sehingga berdampak pada penurunan berat badan.