BACA JUGA:Jarang Diketahai Biji Semangka Banyak Manfaatnya, Bisa Kurangi Penuaan Dini
Sebenarnya, tidak semua penurunan berat badan pasti berbahaya, kok. Penurunan berat badan yang dikatakan tidak wajar dan butuh penanganan medis adalah jika penurunan terjadi lebih dari 5% dari berat badan awal dalam waktu 6–12 bulan. Kondisi ini sudah menjadi tanda bahwa kamu tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
Walau terkadang tidak bisa dihindari, kamu masih bisa mengelola stres yang muncul dengan cara positif. Dengan begitu, efek buruk stres, termasuk penurunan berat badan drastis dan berbahaya bisa kamu cegah.
Beberapa cara pengelolaan stres yang bisa kamu lakukan adalah buat jadwal makan yang teratur, bila perlu pasang alarm di setiap waktu makan sehingga kamu tidak lupa. Cobalah makan bersama teman atau keluarga agar kamu lebih semangat makan. Usahakan untuk tetap melakukan aktivitas fisik, misalnya dengan jalan santai di pagi atau sore hari atau joging.
Lakukan meditasi secara rutin, misalnya sebelum beraktivitas di pagi hari atau sebelum tidur di malam hari. Lakukan hobi yang positif, seperti menulis jurnal, bermain musik, bernyanyi, merajut, menggambar, atau hal-hal lain yang kamu suka. Curhat dengan orang terdekat yang bisa kamu percaya dan ceritakan semua kegelisahanmu.
BACA JUGA:Waspada Flu Singapura pada Bayi
Saat stres, kamu perlu belajar untuk menenangkan diri. Ini karena stres bisa muncul kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, belajar untuk memiliki metode pengendalian diri atau coping mechanism yang tepat sangatlah penting agar stres yang muncul tidak sampai membuatmu mengalami penurunan berat badan.
Jika setelah melakukan beragam cara di atas, penurunan berat badan saat stres atau keluhan lain tetap muncul, cobalah periksakan diri ke dokter. Dengan begitu, penyebab penurunan berat badanmu bisa diketahui dan penanganan yang sesuai dengan kondisimu bisa dilakukan.(alodokter)