LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Selepas Ramadan, biasanya Umat Islam akan begitu semangat melakukan puasa sunah syawal. Namun kapan sebenarnya waktu pelaksanaan puasa sunah Syawal? Baiknya kapan puasa Syawal dilakukan.
Ya, Ramadhan yang membekas di hati seorang Muslim akan melahirkan rasa sedih tatkala bulan suci tersebut hendak pamit. Kenikmatan ibadah di bulan Ramadhan adalah anugerah agung yang diberikan Allah SWT.
Terutama puasa sebagai ibadah yang paling istimewa di bulan tersebut. Oleh karena itu, sebagian kaum muslimin akan melanjutkan puasa sehari setelah Idul Fitri, yaitu puasa 6 hari di bulan Syawal.
Keutamaan Puasa Syawal:
- Puasa sunnah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadan.
- Menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun.
- Membiasakan puasa setelah selesainya puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya puasa Ramadhan kita.
- Puasa sunah Syawal sebagai tanda syukur kita kepada Allah atas anugerah yang melimpah di bulan Ramadhan berupa puasa, qiyamul lail (shalat malam), zakat dan lain-lain.
- Ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan tidak terputus.
Rasulullah SAW bersabda: Artinya “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR Muslim).
BACA JUGA:Ternyata 30 Hari Puasa Bisa Kurangi Resiko Penyakit Kronis
Allah SWT menaruh keutamaan luar biasa bagi mereka yang melakukan puasa di bulan Syawal.
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Kemenag RI, ada baiknya kita lihat keterangan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain berikut ini.
Artinya, “Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadits, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’ Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’. Keutamaan sunnah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fitri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunnah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya,” (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).
Uraian di atas cukup jelas menerangkan kapan waktu pelaksanaan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.
BACA JUGA:Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dengan Puasa Bayar Hutang?
Idealnya puasa sunah Syawal enam hari itu dilakukan persis setelah hari Raya Idhul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal.
Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.
Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawal tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawal.
Keterangan Syekh Ibrahim Al-Baijuri berikut ini kami kira cukup membantu.