Sedangkan bentuk segi empat mencerminkan prinsip kiblat papat lima pancer yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah SWT.
Bagi orang Jawa, anyaman tersebut memiliki makna berbagai kesalahan dosa manusia.
Secara religius manusia itu tempatnya kesalahan dan kealphaan.
Adapun ketupat setelah dibelah dua dengan pisau menampakkan warna putih.
BACA JUGA:Resep Gulai Ayam Khas Padang Yang Nikmatnya Tiada Tara, Bisa Jadi Hidangan Favorit Saat Lebaran 2024
Ini bermakna kebersihan dan kesucian manusia.
Dalam tradisi lebaran, kebersihan dan kesucian itu hanya dapat diperoleh setelah tuntas melakukan amal ibadah selama bulan Ramadhan.
Berisikan Beras dalam ketupat.
Dalam tradisi sebagian besar masyarakat Indonesia, beras memiliki arti khusus.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Inilah 5 Kelebihan Tanaman Monstera, Cocok untuk Dekorasi Lebaran Idul Fitri
Ia melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Adapun beras dalam ketupat bermakna setelah hati dan jiwa manusia itu bersih dari empat macam nafsu yakni amarah, aluamah, supiah, dan mutmainah.
Maka setelah suci dan bersih, manusia akan memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan.
Dengan demikian, bisa dimaknai pula bahwa kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat itu hanya dapat diperoleh jika manusia dalam masyarakat itu memiliki hati dan jiwa yang bersih dan suci. (*)