Dia menyebut Balon Wabup yang bakal mendampinginya laki-laki.
"Kita pilih laki-laki. Nanti akan ada kejutan siapa wakil saya sabar saatnya diinformasikan," katanya.
Dian menyebut dirinya nyalon Bupati Musi Rawas karena dorongan dari berbagai pihak diantaranya kaum petani.
"Kaum petani menyampaikan aspirasinya kepada saya," akunya.
BACA JUGA:Dian Prasetio Hadiri Acara Harlah NU Ke-101 Tahun
Ada beberapa permasalahan yang diutarakan para petani di Kabupaten Musi Rawas kepada dirinya diantaranya pembagian air yang tidak merata, pupuk yang langka dan harga pupuk mahal.
Sehingga menimbulkan dampak lain seperti alih fungsi lahan.
Kemudiaan yang kedua dukungan dari para ulama dan pondok pesantren (Ponpes). Mengingat Ponpes garda terdepan untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif diantaranya narkoba dan hal negatif lainnya.
"Disisi lain juga karena saya adalah produk pondok pesantren, saya adalah santri juga kepingin menunjukan bahwasannya santri juga bisa ikut andil berpolitik untuk memajukan daerah wabil khusus Kabupaten Mura," tambahnya.
BACA JUGA:Sukses Gelar Rakornas Pujakesuma, Presiden Jokowi Ucapkan Terima Kasih Kepada Dian Prasetio
Dian Prasetio lahir di Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Mura tanggal 26 Juni 1988.
Dian kecil sekolah di SDN Y Ngadi Rejo Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura.
Kemudian melajutkan SMP di Ponpes Modern Al Ikhlas Lubuklinggau. Kemudian melanjutkan ke SMA A Wahid Hasyim Ponpes Tebu Ireng Jombang. Lalu S1 di Surabaya.
"Jadi saya adalah putra daerah Kabupaten Mura. Saya kelahiran asli Musi Rawas. Berbicara tentang Musi Rawas sangat kompleks dari sisi suku, agama dan budaya. Semua berhak untuk mengikuti kontestasi politik," tambahnya.
BACA JUGA:Dian Prasetio Hadirkan Prabowo ke Musi Rawas
Dian mengaku selama ini mengamati, menerima dan menampung melihat situasi yang terjadi di Kabupaten Mura dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki.