"Saya selama bertahun-tahun berada di luar daerah Kabupaten Mura dan kini saatnya saya merasa terpanggil untuk maju dan memajukan Kabupaten Musi Rawas menjadi yang lebih baik," jelasnya.
Berbicara mengenai Kabupaten Musi Rawas, Dian mengaku tahu persis kondisi Kabupaten Musi Rawas.
"Masa kecil saya merasakan melimpahnya air karena irigasi kebagian air yang merata kepada petani, air juga banyak di sungai. Saat ini kita lihat Kabupaten Musi Rawas hasil pertaniannya merosot dari nomor 2 menjadi nomor 5 se Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Yang lebih miris lagi lahan-lahan produktif pertanian sekarang telah menjadi alih fungsi lainnya yang seharusnya digunakan untuk tanaman pangan padi untuk ketahanan pangan masyarakat Kabupaten Musi Rawas. Akhirnya apa karena tidak merata pembagian air, tidak perhatian pasokan pupuk, tidak diperhatikan harga pupuk, harga pupuk mahal. Masyarakat sudah tidak tertarik lagi dengan pertanian yang mengakibatkan seharusnya masyarakat membayar PBB tepat waktu kini agak terlambat karena penghasilan mereka tidak mencukupi untuk bayar PBB. Di sini saya merasakan karena saya bagain dari anak petani, apa yang dirasakan petani saya pun sudah merasakan," akunya.
BACA JUGA:Seruan Menggema, Dian Prasetio Wes Wayahe Dadi Bupati Musi Rawas
"Karena saya dari santri peringatan dari para kyai jadilah orang yg bermanfaat. Kata-kata kyai itu akan saya aplikasikan di Pemilukada Musi Rawas 2024. Bismilah dengan restu dari orang tua ,restu dari para kyai, restu dari masyarakat semua Insyah Allah 2024 kita siap maju dan siap memenangkan kompetisi," ucap pria yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Majelis Muballighin Indonesia (PB MMI) tersebut. (*)