Suhardiman mengkonfirmasi, pihaknya mengimbau agar warga di bagian hilir seperti Rupit, Karang Dapo dan Rawas Ilir tetap waspada.
Karena banjir yang terjadi kali ini memang cukup besar ketimbang banjir sebelumya.
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari sumateraekspres.id, Safar warga Kecamatan Karang Jaya, membenarkan banyak rumah warga di permukiman mereka yang roboh akibat terseret arus banjir luapan sungai rawas.
BACA JUGA:Banjir Muratara, Seorang Pemuda di Ulu Rawas Hilang Terseret Arus Sungai
Namun saat ini permukiman warga sudah mulai surut dan banyak warga melakukan aktivitas bersih bersih rumah.
"Banjir kemaren paling besak, sampai ke atap rumah. Paling dalam itu 7-8 meter, banyak rumah yang rubuh terseret arus," bebernya.
Pihaknya mengaku, banjir luapan itu terjadi akibat dampak banyak tanaman sawit yang ditanam warga di tepi aliran sungai.
Sehingga saat terjadi luapan, arus sungai menjadi sangat deras.
BACA JUGA:Update Banjir di Muratara 6 Desa Diterjang Banjir, Mohon Do'anya Agar Banjir Segera Surut
"Wajar baelah banjir besak, bukit banyak gundul disepanjang sungai banyak warga nanam sawit. Jadi air yang turun ke sungai deras idak ado sangkutan lagi," jelasnya.(*)