Jarang Diketahui, Inilah 6 Jenis Baterai Mobil Listrik dengan Kekurangnya

Sabtu 20 Apr 2024 - 16:00 WIB
Reporter : JASMADI
Editor : JASMADI

2.Nickel-metal hydride (NiMH)

Baterai ini sangat umum digunakan pada kendaraan listrik berjenis hibrida (HEV), baterai ini tidak mendapatkan tenaga dari luar sehingga pengisian dayanya sangat bergantung pada kecepatan mesin, roda, dan pengereman regeneratif.

Tapi satu kekurangan terbesar pada baterai ini, yaitu harga yang mahal, tingkat self-discharge tinggi, dan panas.

Itulah sebabnya, jenis baterai ini lebih sering diaplikasikan pada mobil hybrid, karena efektivitasnya sebagai baterai kendaraan listrik masih belum efisien.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Mobil Listrik Terbaik, Harga Mulai dari Rp60 Juta

3.Lead-acid

Baterai lead-acid dengan keunggulan relatif lebih murah dan aman. 

Lea-acid atau baterai SLA adalah baterai isi ulang tertua yang pernah digunakan pada kendaraan, perbedaan baterai ini dengan dua jenis sebelumnya, lead-acid tidak memiliki kapasitas yang bersaing dan memiliki bobot yang lebih berat.

Kekurangan baterai SLA sekarang hanya bisa digunakan sebagai sistem penyimpanan sekunder pada kendaraan komersial.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Mobil Listrik Terbaik, Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga

4.Solid-state

Jenis baterai yang satu ini tidak memiliki kandungan elektrolit cair yang hidup di dalam baterainya. 

Untuk menyimpan energi, solid-state mengandalkan elektrolit padat seperti keramik secara keseluruhan, baterai ini memiliki fungsi dan kemampuan yang hampir sama seperti lithium-ion.

Namun, kekurangan baterai solid-state hanya mampu digunakan pada kendaraan listrik saja.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Mobil Listrik Terbaik 2024, Cocok untuk Keluarga dan Ramah Lingkungan

5.Nickel-cadmium

Kategori :