Nanti ketika sudah diaduk seperti ini tinggal kita masukan saja di air yang sudah mendidih. Langkahnya adalah kita aduk-aduk kemudian kita masukkan tepungnya sambil aduk-aduk. Perekat ini sudah ketika sudah berubah warna menjadi bening artinya perekat sudah jadi.
Tahapan selanjutnya setelah kita melakukan penimbangan adalah melakukan pencampuran. Ini yang paling penting. Perlu saya sampaikan ketika kita melakukan pencampuran adalah bahwa mencampur bahan baku pakan dimulai dari bahan baku yang paling sedikit.
Kita coba campurkan yang pertama adalah vitamin diporsi cukup sedikit saja sekitar 0,05 gram. Setelah vitamin masuk kita tambahkan bahan baku basal tepung jagung sini lebih berat Jadi jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan bekatul.
Kita masukkan kita campurkan kemudian kita aduk, kemudian setelah merata kita masukkan bahan baku berikutnya yaitu ini epung bekatul kita masukkan kita aduk sampai rata. Kemudian kita tambahkan bahan baku berikutnya yaitu supplemen.
lalu tambahkan lagi tepung kedelai, aduk kembali setelah homogen langkah selanjutnya adalah kita menambahkan perekat. Kita tambahkan perekat yang sudah kita buat tadi.
BACA JUGA:7 Cara Mudah Budidaya Buah Kelengkeng, dari Penanaman Hingga Perawatan
Setelah kita tambahkan perekat. Setelah diberikan perekat kemudian langkah selanjutnya adalah kita mengukus. Kita tempatkan semua bahan baku yang sudah kita campurkan., kemudian dikukus.
Tahap selanjutnya adalah melakukan fermentasi. Untuk fermentasi bahan baku kita siapkan air setengah liter, kemudian selanjutnya kita tambahkan ragi kira-kira lima grm. Kemudian kita tambahkan lactobacillus sekitar 10 ml.
Kemudian kita tambahkan moulase. Kemudian kita campurkan di bahan baku yang sudah kita kukus tadi jika kemudian terlalu kering bisa tambahkan air supaya kondisinya jadi lembab. Setelah merata pelembabnya sudah pas.
Kemudian kita tempatkan di wadah tertutup. Setelah ditambahkan bahan baku fermentasinya kita masukkan bahan baku pakan kedalam wadah. Setelah semuanya ditempatkan didalam ember kemudian kita tutup rapat dan simpan di tempat yang sejuk dan lembab supaya proses fermentasi bisa berjalan dengan cepat.
Setelah kita melakukan proses fermentasi selama dua hari. Setelah tiga hari atau empat hari pakan bisa dicetak boleh dicetak seluruh atau sebagian. Yang belum dicetak tetap ditempatkan di wadah tempat fermentasi seperti drum atau ember besar.
Ditutup saja ketika ingin cetak tinggal ambil saja setelah dilakukan fermentasi. Biasanya nanti akan tumbuh jamur, itu sudah maksimal prosesnya. Mungkin dua hari belum bumbu jamur tetapi itu sudah bisa dipakai.
Dengan difermentasi selain meningkatkan kecernaan juga teksturnya jadi lebih ringan. Untuk pencetakan bisa menggunakan dua tipe mesin. Yang pertama adalah mesin dengan bahan baku kering dan mesin dengan bahan baku basah.
Untuk bahan baku basah biasa kita menggunakan mesin dengan sistem screw seperti cincangan daging. Untuk mesin yang kering kita menggunakan mesin vertical dengan menggunakan roda gigi. Yang perlu saya sampaikan adalah ketika menggunakan mesin pencetak kering yang perlu disiapkan adalah Open baku yang kering.
BACA JUGA:Cara Budidaya Tanaman Kayu Manis di Halaman Rumah Supaya Panennya Berkualitas
Setelah proses fermentasi yang kita dapatkan adalah bahan baku basah maka untuk mencetak bahan baku dengan mesin kering. Perlu dilakukan Proses pengeringan terlebih dahulu sehingga pada saat dicetak mesin tidak mengalami kendala karena memang spesifikasinya adalah untuk bahan baku kering.