Kebakaran Lahan Banyak Disebabkan Puntung Rokok

PADAMKAN - Petugas DPKPPB Kota Lubuklinggau nampaknsedang berupaya memadamkan api yang membakar lahan dan semak belukar belum lama ini.-foto istimewa -

LUBUKLINGGAU - Membuang rokok sembarangan masih menjadi penyebab terjadinya kebakaran lahan di Lubuklinggau saat ini. Hal ini dijbgkapkan oleh Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha saat dibincangi, Selasa (17/10/2023). 

Namun sejauh ini dari hasil pantauan mereka, kebakaran yang terjadi didominasi kebakaran semak belukar yang kecil.

“Dan ini kebanyakan dari orang yang membuang puntung rokok sembarangan. Ada juga yang kedua dari warga yang membakar sampah, sementara dalam situasi panas mereka membakarnya di tempat yang mudah menyulut api ke tempat lainnya,” ungkap Kapolres. 

Tapi alhamdulilah lanjutnya, baik dari pemerintah melalui BPBD, teman-teman Babinsa dari Kodim bersama petugas mereka selalu bersinergi untuk memadamkan api agar tidak meluas seperti yang terjadi di beberapa kabupaten lainnya. 

Sejauh ini lanjutnya, belum ada oknum mereka amankan karena terbukti sengaja membakar lahan.

“Karena untuk melakukan pengamanan, kita harus jelas dulu siapa pemilik lahannya dan sumber api darimana. Senua

Harus melalui tahapan dan mekanisme yang sesuai aturan. Dan sejauh ini belum ada,” tegasnya.

Ia mengimbau masyarakat melalui RT Lurah, mari sama-sama menjaga jangan sampai terjadi Karhutlah. 

“Saat ini cuaca masih di 36 sampai 37 derajat. Tanpa membuang puntung rokok atau pancingan saja bisa terjadi kebakaran. Mari sama sama tingkatkan kesadarannya untuk menjaga karena ini menjadi keprihatinan kita bersama,” imbaunya. 

Sebelumnya berdasarkan data, Karhutla masih sering terjadi di wilayah Kota Lubuklinggau. Bahkan dalam sehari, bisa sampai 5 sampai 10 kejadian.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana (DPKPPB) Kota Lubuklinggau, H Luthfi Ishak melalui Staf Humas Rico Buhersyah saat dibincangi mengatakan

Karhutlah mulai terjadi sejak awal Juli sampai Oktober. Namun puncaknya mulai tinggi sejak September. 

“Terdata hingga Oktober ada 56 kejadian. Total lahan yang terbakar 19,5 Hektare. Terbanyak kejadian di Kecamatan Lubuklinggau Utara 1 dan Kecamatan Lubuklinggau Barat 1,” ungkapnya, kemarin. 

Kebanyakan jelas Rico lahan warga, semak belukar hinggga lahan gambut seperti di Kelurahan Tanjung Raye.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan