Di Desa Tanah Priuk Ada Makam Keramat Begini Sejarahnya

Makam Keramat Elang Ranau di Desa -Foto : Dokumentasi Emilia S.Pd-

Untuk dapat membunuhnya maka ambil bemban burung pacung sekali dan dicolek dengan kotoran ayam.

Setelah itu baru ditikamkan pada alang-alang merah tubuh di batu yang bergoyang bergerak walaupun tidak ada angin.  

Setelah mendapat cerita dari suaminya maka kedemong  mengambil suatu keputusan bahwa ia tetap akan sayang kepada kakak kandungnya.

Dibandingkan dengan suaminya maka ditulisnya surat kepada kakaknya berisi tentang kelemahan dari suaminya Bering Kecik setelah surat tersebut diambil dan dibaca oleh Jalak Rogong kesaktian dan kelemahan dari Bering Kecik adik iparnya itu, keesokan harinya perang pun berlanjut.

BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Jadi Sasaran Sosialisasi Produk Halal

Maka Depati Jalak Rogong menjalankan  pesan yang disampaikan oleh adiknya Kademong.

Benar saja tak lama dari potongan itu terdengaran pekik kematian dari Bering Kecik yang terdengar suaranya saja sedangkan jasanya tidak diketahui tempatnya,  dalam pekiknya Bering Kecik bersumpah.

Bahwa  rahasia suami jangan semuanya diungkapkan pada sang istri,  apabila diantara orang yang berasal dari ulak Kebur Tanjung  Kemoneng Beristri dan bersuami orang Kupang maka hidupnya tidak akan selamat.

Dari sumpah tersebut sampai sekarang orang-orang di kedua belah pihak tidak berani melakukan walaupun ada yang mencoba makanan ternyata memang mengalami kegagalan. Tentang kebenaran berikutnya, Allahualam bissawab.

BACA JUGA:Distannak Musi Rawas Siapkan 12 Ribu Semen Beku Untuk Insiminasi Buatan Sapi

Setelah mendengar  Bering Kecik meninggal,  maka adik kandung Bering Kecik  yang sedang tidur dibangunkan oleh Kademong untuk menyusul kakak kandungnya yang telah meninggal akibat perang.

Sebelum membangunkan  adik ipar  bujang kurap,  Kademong  menyiapkan makanan agar makan dulu,  karena kagetnya bujang kurap mendengar bahwa kakak kandungnya meninggal dunia karena dibunuh oleh Depati Jalak Rogong tanpa menghiraukan apa lagi langsung terbang dan mencari keberadaan jasad kakaknya.

Sedangkan rambutnya yang panjang sampai 8 hasta tidak digulungkan lagi,  karena sangat panik karena terburu-buru Bujang  Kurap salah arah seharusnya dia ke arah barat menyimpang ke utara sehingga menembus Aur berduri antara Desa Pedang dan Lubuk Kupang.

Hingga rambutnya yang panjang sampai 8 rasa itu tersangkut pada Aur berduri hingga bujang kurap meninggal dunia.

BACA JUGA:Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Musi Rawas Penyampaian Rekomendasi DPRD Terhadap LKPJ Bupati Molor 6 Jam

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan