Kenali Hemofilia Sejak Dini
Deteksi dini hemofilia dapat membantu penderita menjalani hidup yang normal dan sehat.-Foto: Kemenkes -
Hemofilia tipe C juga disebut dengan plasma thromboplastin antecedent (PTA) deficiency, atau sindrom Rosenthal. Hemofilia C cukup sulit didiagnosis karena meski perdarahannya berlangsung lama, aliran darahnya sangat ringan sehingga lebih sulit diketahui dan dikelola. Jenis C juga terkadang dikaitkan dengan adanya penyakit lupus.
Lalu apa saja gejala Homofilia. Gejala hemofilia umumnya bervariasi tergantung dari tingkat keparahannya. Namun gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah pendarahan yang terjadi secara berkepanjangan.
Gejala lainnya dapat berupa pendarahan persendian dengan nyeri dan bengkak, terdapat darah dalam urin atau feses, muncul memar, pendarahan pada saluran cerna atau saluran kemih, mimisan, pendarahan yang terjadi terus menerus ketika mengalami luka seperti pencabutan gigi dan pendarahan yang terjadi tanpa sebab.
Pada dasarnya pengobatan Hemofilia bertujuan untuk mencegah pendarahan dan menghentikan pendarahan. Obat yang diberikan adalah suntikan faktor pembekuan, atau transfusi darah jika diperlukan.
BACA JUGA:Inilah 10 Manfaat Daun Pandan bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Mengurangi Gejala Nyeri dan Peradangan
Berbeda dengan penyakit ginjal, transfusi yang dilakukan oleh penyandang Hemofilia hanya menggunakan plasma darah. Penanganan Hemofilia juga bisa dilakukan dengan profilaksis.
Meskipun dengan dosis kecil, jika terjadi pendarahan tidak terlalu parah. Dengan penanganan secara profilaksis, orang dengan hemofilia memiliki kualitas hidup layaknya orang normal. (*)