MPASI yang Tepat untuk Bayi, Ini Tips dari Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia DPC Lubuklinggau

PENYULUHAN - Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia DPC Lubuklinggau, Dr. Muhammad Ridho Nugroho, M.K.M saat memberikan penyuluhan mengenai gizi di Hotel Smart Lubuklinggau belum lama ini. -Foto : Dokumen Pribadi -

BACA JUGA:Kaya Nutrisi, Begini Cara Buat MPASI dari Bahan Sayur Bayam

Untuk mendapatkan pengetahuan tersebut ibu balita harus lebih aktif mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilakukana di posyandu serta dengan melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan dan menambah wawasan tentang cara pembuatan MP-ASI dari berbagai media yang ada dan tersebar luas saat ini.

Lalu MPASI mulai diberikan untuk mendapatkan asupan protein hewani yang cukup. Tubuh bayi membutuhkan lebih banyak asam amino esensial yang bersumber dari protein hewani daripada protein nabati. Kadar insulin, yang berfungsi sebagai mediator pembentukan matriks tulang, meningkat seiring dengan jumlah protein yang dikonsumsi. 

Anak-anak yang mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung protein hewani cenderung memiliki potensi pertumbuhan   yang lebih baik daripada anak-anak yang tidak mengonsumsi makanan yang mengandung protein hewani. Makanan yang mengandung protein hewani termasuk daging sapi, daging ayam, hati sapi, berbagai jenis ikan, telur, dan susu. 

Dikutip dari website Kemenkes RI, tahapan pemberian MPASI yang pertama menggunakan tekstur yang sangat lembut. Selanjutnya baru diperkenalkan dengan finger food atau m akanan yang berbentuk padat yang berukuran sesuai gengaman bayi, Finger food ini sebaiknya mudah digigit dan dikunyah dan diberikan ketika bayi berusia 8 sampai 9 bulan.

BACA JUGA:Kapan Bayi Boleh Konsumsi Madu ?

Lalu ada beberapa bahan makanan atau makanan yang dilarang untuk diberikan ke bayi. Khususnya bayi yang baru mengenal MPASI.

Seperti garam, makanan tinggi garam sebaiknya dihindari karena ginjal bayi belum dapat mengolah garam dengan baik, contohnya makanan  cepat saji dan instan.

Lalu pemberian madu juga dilarang karena madu mengandung sejenis bakteri Clostridium botulinum yang bisa menyebabkan keracunan usus bayi. Selanjutnya gula karena sebaiknya pemanis makanan yang aman diberikan ke bayi yang berasal dari buah, atau susu formula.

Lalu ada pemanis buatan, hindari penggunaanya karena dapat beresiko kerusakan gigi dan diare. Kacang utuh, agar tidak tersedak maka sebaiknya hindari memberi kacang utuh kepada bayi.

BACA JUGA:5 Karakteristik Bayi yang Dilahirkan di Hari Selasa,Berikut Kepercayaannya

Teh atau kopi, karena dalam teh bisa menyerap zat besi dalam makanan, dan kKafein dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan penyerapan kalsium dan kerusakan gigi.

Terakhir dilarang juga memberikan makanan rendah lemak karena bayi membutuhkan kalori, sebaiknya diberikan makanan kaya akan lemak supaya punya cadangan kalori. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan