Agar Mendapatkan Hasil yang Berlimpah Petani Jagung Harus Lakukan Hal Berikut ini
Salah satu Petani Desa Satan Indah Jaya Saat Melakukan Penanaman Jagung Yang menggunakan alat Khusu Tanam Jagung.-Foto : -MUSLIMIN
Hal tersebut bisa dikendalikan dengan melakukan cara penyemprotan insektisida lanne, santoat, regent, prevathon, ulat grayak sendiri itu menyerang tanaman jagung pada usia 14 hari keatas, jelasnya.
BACA JUGA:Figur yang Muncul di Pilkada Musi Rawas Minim, ini Penyebabnya
Selain itu jagung juga rentan dengan serangan hama wereng, hal ini juga perlu diwaspadai oleh petani jagung, namun tak hanya itu saja ada lagi penyakit jagung yang perlu di perhatikan dengan serius oleh petani jagung.
Pada tahun 2023 silam di Desa Air Satan Indah Jaya ini juga di serang dengan penyakit bulai, namun saat ini sudah dapat di kendalikan, namun hal ini sangat perlu di perhatikan oleh petani jagung. Penyakit bulai pada tanaman jagung sering di tandai dengan adanya daun yang berwarna kuning keputih-putihan.
Tanaman jagung yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami gangguan dalam pertumbuhannya, tanaman akan kerdil dan tidak mampu berproduksi sama sekali.
Untuk mencegah penyakit bulai pada jagung itu dapat dilakukan dengan cara benih sebelum di tanam itu sebaiknya di campurkan dengan fungisida yang berbahan aktif dimetomorf, selain itu lakukan penyemprotan ketika usia
tanaman jagung ber umur 1 minggu hingga 35 hst dengan fungisida berbahan aktif iprodium. Dan menggunakan obat carbio, lakukan penyemprotan dengan jarak 7 hari.
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai diinginkan kita harus melakukan pemupukan sesuai dengan aturan seperti pada usia 14 hari itu segera lakukan pemupukan , dan yang kedua umur jagung sekitar 40-45 hari. Pemupukan juga harus berimbang sesuai dengan kebutuhan jagung.
Setelah itu kita juga harus rajin memantau tanaman jagung supaya terhindar dari serangan hama, jika terdapat serangan hama dan virus kita harus cepat melakukan tindakan, supaya hama dan virus dapat terkendali, jelasnya.(*)