Waspada Penularan DBD, Ini Pesan Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau

KASUS : Kasus DBD di Lubuklinggau ditahun 2024 di Januari ada 25 kasus, Februari mengalami penurunan 22 kasus, Maret terjadi kenaikan ada 26 kasus dan April 4 kasus.-Foto: tangkapan layar -Unair News

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau imbau masyarakat untuk tetap waspada penularan Demam Berdarah Dengue.

Pasalnya di Maret 2024 lalu ada kenaikan kasus DBD di Lubuklinggau, meskipun tidak terlalu signifikan.

Berdasarkan data dari Dinkes, kasus DBD di Lubuklinggau ditahun 2024 di Januari ada 25 kasus, Februari mengalami penurunan 22 kasus, Maret terjadi kenaikan ada 26 kasus dan April  4 kasus.

"Untuk mencegah penularan DBD, masyarakat harus tetap melaksanakan 3M. Dan pastinya hatus tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," pesan Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi saat dibincangi, kemarin. 

BACA JUGA:Dituding Tolak Pasien DBD, ini Penjelasan Direktur RSUD dr Sobirin Musi Rawas

DBD sendiri diketahui, disebabkan oleh virus Dengue. Virus ini terbagi menjadi 4 strain, yaitu Dengue virus (DENV) 1, 2, 3, dan 4. Strain virus ini diduga memengaruhi tingkat keparahan DBD. Akan tetapi, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Seseorang yang sembuh dari DBD akibat salah satu strain virus akan mendapatkan kekebalan terhadap strain virus tersebut. Sebagai contoh, penderita yang sembuh dari DBD akibat virus DENV-1 akan kebal terhadap virus tersebut.

Akan tetapi, jika penyintas virus DENV-1 tersebut terkena virus Dengue strain lain, misalnya DENV-3, risikonya mengalami gejala yang lebih parah akan lebih besar.

Virus Dengue disebarkan oleh nyamuk jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang biasanya aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari.

BACA JUGA:Waspada DBD, Ini Tips dari Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau

Nyamuk ini hidup di genangan air yang tenang dan dasarnya bersih, seperti genangan air di ban mobil, sampah plastik, atau tempat minum hewan.

Secara umum, fase DBD berbentuk seperti siklus pelana kuda, yang diawali dengan demam mendadak pada hari pertama hingga hari ke-3 fase penyakit ini.

Demam bisa mencapai suhu 39-40°C, yang sulit turun walaupun pasien telah mengonsumsi obat penurun panas.

Demam dapat disertai dengan gejala lain, seperti Sakit kepala hebat. Nyeri di bagian belakang mata. Sakit otot dan sendi. Hilang nafsu makan. Lemas. Mual dan muntah. Timbul ruam kulit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan