Kronologi Ayah Habisi Nyawa Anak Kandungnya, Cuma Gara-gara Tak Tahan Dengar Suara Tangisan

Firdaus, ayah muda asal Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumsel yang diduga membanting anak kandungnya hingga meninggal dunia.-Foto : Dokumen LINGGAUPOS.CO.ID-

BACA JUGA:Pria ini Terlalu Meresahkan Warga Tugumulyo, Kasus ini Membuatnya Mendekam di Penjara

“Masih diperiksa dan sedang didalami terkait tindak pidananya. Pasalnya terkait apa (apakah penganiayaan 351 KUHP, UU Perlindungan Anak atau UU KDRT),” jelas AKP Alpian dikutip dari laman LINGGAUPOS.CO.ID.

Sebab, sebelumnya diketahui selain tega membanting bayinya sendiri, Firdaus juga sempat menampar istrinya yang bernama Septi (17). Keributan itu terjadi Kamis, 16 Mei 2024 di rumah pelaku sendiri yang berada di Desa Batu Ampar.

Dikatakan, hal itu bermula dikarenakan Firdaus tidak tahan dengan bayinya yang terus menangis.

Anak tersebut menangis dan sang ayah menjadi marah. Sementara ibu korban, Sefti meminta untuk menggendong anaknya, tetapi suaminya menolak.

BACA JUGA:Pria Asal Rawas Ilir ini Bawa Kabur Motor Teman

Ibu korban pun menjadi marah namun ia langsung ditampar oleh Firdaus.

Selanjutnya, sang ibu pergi meminta bantuan kepada masyarakat sekitar.

Setelah ditampar  Sefti pergi ke sungai meminta bantuan masyarakat untuk diantar ke Desa Muara Danau.

Sesampai di Muara Danau, Septi meminta agar anaknya diambilkan dari Desa Batu Ampar.

Namun, saat ia sampai di sana, mereka menemukan tubuh anak tersebut sudah lebam diduga dianiaya oleh ayahnya sendiri.

BACA JUGA:Kurir Narkoba Asal Lahat Diringkus Anggota Polres Muratara

Selanjutnya, anak tersebut dilarikan ke Puskesmas Muara Pinang, tetapi puskesmas menolak dan langsung merujuknya ke Rumah Sakit Empat lawang di Tebing Tinggi.

Namun, sayangnya saat di perjalanan anak tersebut meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dibawa pulang dan dimakamkan di Desa Lesung Batu pada pukul 18.30 WIB. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan