Perilaku Hidup Masyarakat Bisa Tingkatkan Resiko Hipertensi
Direktur P2PTM Dr. Eva Susanti menyampaikan bahwa perilaku masyarakat yang dapat meningkatkan faktor risiko hipertensi adalah merokok, aktivitas fisik kurang, kurangnya makan sayur dan buah, serta mengonsumsi makanan asin.-foto: tangkapan layar -Alodokter
BACA JUGA:5 Manfaat Konsumsi Putih Telur Bagi Kesehatan Tubuh, Ampuh Menambah Energi dan Mencegah Hipertensi
Ada begitu banyak pilihan-pilihan obat, begitu banyaknya obat-obatan, sehingga harus sudah tahu persis bagaimana mekanisme kerjanya, dipakai untuk siapa, dan harus digunakan dengan cara yang baik dan benar, kata Dr. Tunggul.
Dr. Tunggul menyampaikan, untuk menurunkan hipertensi dan mencegah penyakit tidak menular lainnya, terapkan perilaku CERDIK , yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet Seimbang, Istirahat cukup, Kelola stress.
Peran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam pengendalian hipertensi adalah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko hipertensi.
Selain itu, Kemenkes juga menyosialisasikan pentingnya gaya hidup sehat, deteksi dini, penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, termasuk layanan diagnosis dan tata laksana/protokol serta pengobatan penyakit hipertensi agar hiperetensi terkendali.
BACA JUGA:8 Gejala Hipertensi dan Cara Mengatasinya dengan Bawang Putih
Kemenkes juga berfokus pada pengembangan SDM, melakukan integrasi terhadap semua sistem/aplikasi dalam SATU SEHAT, pemberdayaan masyarakat, serta dukungan terhadap riset-riset inovatif. (*)