Petani di Desa L Sidoharjo Musi Rawas Terpaksa Panen Padi Lebih Awal Karena Diserangan Hama Tikus
Petani Menunjukan sisa padi miliknya yang terserang hama tikus dan penyakit Tungro.-Foto : MUSLIMIN/Linggau Pos-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Akibat serangan hama tikus dan penyakit tungro padi milik Supra Nanto warga Desa L Sidoharjo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa dipanen lebih awal.
Karena serangan hama tikus, semakin lama semakin meluas, maka dirinya terpaksa memanen padinya lebih awal.
Tak hanya Supra saja yang mengalami kerugian namun banyak juga petani di Desa L Sidoharjo yang mengalami kerugian.
Pantauan KORANLINGGAUPOS.ID, hari Senin 10 Juni 2024, di lapangan petani Desa L Sidoharjo memulai panen padi, karena ada berapa sawah milik warga di serang hama tikus dan penyakit tungro, sehingga ada beberapa petani padi sawah memilih memanen padi nya lebih awal.
BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud Terima Penghargaan Dari PWI Sumsel 2024
Supra Nanto menjelaskan jika dirinya memiliki sawah di dua lokasi yang satunya tidak bisa dipanen sama sekali karena habis diserang hama tikus.
"Kalau yang saat ini kami panen itu masih bisa dipanen walau pun panennya kami percepat," jelasnya.
Dirinya juga menjelaskan jika pada musim tahun lalu pohon padi mereka diserang wereng batang coklat (WBC).
Sehingga ia juga rugi karena hasil panennya sedikit, tahun ini hama wereng tidak ada namun hama tikus yang menyerang.
BACA JUGA:Harga TBS Periode I Juni 2024 Kembali Naik
"Kami juga selalu ikut anjuran yang telah disampaikan oleh penyuluh pertanian namun karena nasibnya serangan, Maka padi kami tidak dapat dipanen, salah satu penyebabnya itu karena waktu tanam serentak," jelasnya.
Saat ditanya mengapa tidak melakukan penanaman serentak, Supra menjelaskan tidka bisa serentak tanam karena masalah yang paling utama di Desa L Sidoharjo ini adalah Air.
"Kalau airnya lancar pasti menanamnya serentak, karena terkendala air maka kami menanamnya itu bergantian," akunya.
"Kalau tidak begitu maka kami tidak bisa menanam padi. Soal pupuk kami tidak ada kendala. Selain itu kami juga minta kepada pemerintah bantuan benih yang tahan terhadap hama seperti Tungro, karena penyakit ini juga bisa membuat gagal panen," harapnya.