Petani di Desa L Sidoharjo Musi Rawas Terpaksa Panen Padi Lebih Awal Karena Diserangan Hama Tikus
Petani Menunjukan sisa padi miliknya yang terserang hama tikus dan penyakit Tungro.-Foto : MUSLIMIN/Linggau Pos-
BACA JUGA:100 Unit Bedah Rumah Bantuan Pemprov Sumsel Dalam Proses Adminitrasi
Seragan hama tikus pada musim tanam kali ini sangat luar biasa padahal telah melakukan berbagai cara untuk membasmi tikus .
"Apa kata penyuluh telah kami lakukan baik itu cara penggunaannya atau pun racunnya, masih saja tidak dapat meredam serangan tikus tersebut," ungkapnya.
"Padi yang kami panen ini baru memasuki usia 80 Hari Setelah Tanam (HST). Seharusnya waktu yang paling pas dipanen itu pada usia 100 HST. Makanya padi yang kami panen hari ini padinya belum terlalu kuning, dari pada tidak mendapatkan hasil sama sekali terpaksa kami panen dipercepat," akunya.
Lebih lanjut dirinya menyatakan jika dengan luas lahan setengah bahu, jika padinya itu normal itu mendapatkan hasilnyasekitar 12 karung.
BACA JUGA:72 RTLH Dalam Tahap Pengerjaan Ada yang Sudah Selesi 100 Persen
Namun pada musim kali ini diperkirakan hanya mendapat sekitar 5 sampai 6 karung padi saja.
Ia berharap semoga Pemerintah ada jalan keluarnya untuk permasalahan air.
Karena air ini merupakan kebutuhan pokok kalau bertani padi sawah ini.
Kalau musim hujan ada air hujan, namun kalau musim kemarau, itu bagaimana.
BACA JUGA:Diskominfo Musi Rawas Laporkan 4 Dimensi Smart City Unggulan ke Kementerian Kominfo
"Kalau airnya lancar, kami bisa menanam padinya itu serentak sehingga bisa mengurangi serangan hama seperti Tikus, WBC serta hama burung. Serta kami juga membutuhkan bantuan berupa benih padi yang tahan terhadap serangan hama," harapnya. (*)