72 RTLH Dalam Tahap Pengerjaan Ada yang Sudah Selesi 100 Persen
Salah satu rumah program bedah rumah tidak layak huni menjadi layak huni di Desa Purwodadi Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas sudah selesai 100 persen. -foto : dokumen Disperkim -
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Dari 72 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dibedah menggunakan dana Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Musi Rawas tahun anggaran 2024 sudah ada yang selesai 100 persen.
Hal tersebut dikatakan oleh Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Musi Rawas, Ardi Irawan melalui akbid Perumahan Abu Hanifah kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
"Sebagian lainnya ada yang baru membangun pondasi, dinding, dalam tahap pemasangan atap dan sebagainya. Ada yang baru bergerak 10 persen tergantung kesiapan pemilik rumah," tambahnya.
Diakuinya mulai pengerjaan bedah RTLH memang tidak serentak tergantung kesiapan pemilik rumah.
BACA JUGA:Diskominfo Musi Rawas Laporkan 4 Dimensi Smart City Unggulan ke Kementerian Kominfo
Dalam pembangunan RTHL menjadi rumah layak huni dana yang ditanggangung Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Rp 20 juta.
"Sehingga harus ada dana sharing cost dari pemilik rumah. Dalam kesepakatan bahwa pembangun pondasi dan atap dana pemilik rumah," jelasnya.
Pada saat masyarakat akan mendapatkan bantuan bedah rumah sudah dijelaskan oleh Pendamping apa saja yang menjadi kewajiban pemilik rumah, agar rumah selesai dikerjakan.
Selama pemberdayaan ini fasilisator menyampikan apa yang menjadi kewajiban masyarakarat. Masyarakat mampunya apa, tabungannya apa berupa barang atau uang.
BACA JUGA:Berhenti Bekerja Kini Sukiyati Warga Desa M Siti Harjo Sukses Membuka Usaha Pembuatan Opak
Kemudian disepakiti dengan fasilisator yang mendampingi masyarakat.
Menurutnya dana dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas akan dicairkan untuk membeli material bangunan ketika pemilik rumah sudah membangun pondasi.
"Melihat dari kesiapan pemilik rumah. kalau mereka sudah siap dana untuk membeli meterial baru dicairkan," ungkapnya.
Dijelaskannya dari total Rp 20 juta 17,5 juta untuk membeli materian dan Rp 2,5 juta untuk membantu upah tukang mengerjakan pembangun rumah.