Qatar Sebagai Penengah pada Perundingan Hamas dan Israel, Ini yang Dihasilkan dari Kesepatakan
Hamas dan Israel akan lepas sandera-screenshot-TIM
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pihaknya akan terus menyerang Jalur Gaza setelah gencatan berakhir.
BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kapan Jadwal Timnas Indonesia vs Vietnam? Cek H2H Kedua Tim!
"Kita sedang berperang, dan perang akan terus berlanjut sampai semua tujuan kita tercapai," kata Netanyahu dalam pidato menjelang rapat kabinet untuk membahas usulan kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata empat hari dengan Hamas.
"Kita dihadapkan pada keputusan sulit namun merupakan keputusan yang tepat," kata Netanyahu mengenai kesepakatan tersebut.
Media Israel termasuk berita Channel 12 mengatakan pembebasan sandera pertama diperkirakan terjadi pada hari Kamis besok 22 November 2023.
Hamas hingga saat ini hanya membebaskan empat tawanan: warga AS Judith Raanan, 59, dan putrinya, Natalie Raanan, 17, pada 20 Oktober, dan wanita Israel Nurit Cooper, 79, dan Yocheved Lifshitz, 85, pada 23 Oktober. Tawanan dilepas dengan alasan kemanusiaan.
BACA JUGA:Cari Tahu, Apakah yang Kamu Gunakan Produk Pro Israel Melalui Link ini, Begini Caranya
Sayap bersenjata kelompok militan Palestina Jihad Islam, yang berpartisipasi dalam serangan 7 Oktober dengan Hamas, mengatakan pada Selasa malam bahwa salah satu sandera Israel yang mereka sandera sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel telah tewas.
“Kami sebelumnya menyatakan kesediaan kami untuk melepaskannya karena alasan kemanusiaan, namun musuh mengulur waktu dan hal ini menyebabkan kematiannya,” kata Brigade Al Quds di saluran Telegramnya. (*)