Posisi Janin Melintang Bisa Lahiran Normal, ini Kata dr Indra Tarigan, Sp.OG

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Sabtu , 22 Jun 2024 - 09:02

dr Indra Tarigan, Sp.OG-Foto : -Dokumen Klinik Doa Ibu Persada

posisi janin melintang bisa lahiran normal, ini kata dr indra tarigan, sp.og                             koranlinggaupos.id - pada trimester ketiga kehamilan atau usia kandungan 7,8, dan 9 bulan posisi janin sangat menentukan proses kelahiran yang akan dipilih. tak jarang ketika usg (ultrasonografi), saat dokter mengatakan posisi janin melintang. beberapa treatment seperti bersujud dianjurkan untuk ibu hamil agar posisi janin segera menuju ke bawah.
lalu bagaimana jika sampai usia kandungan 8 bulan tapi posisi janin tetap masih melintang?
dalam laman doa ibu persada ketika melakukan tanya jawab dalam siaran langsung dengan folowersnya, dokter spesialis kandungan dr indra tarigan, sp.og pun dapat pertanyaan yang sama.
baca juga:tablet tambah darah bisa memperbesar janin, cek faktanya 
bagaimana jika posisi janin melintang? 
menjawab pertanyaan folowersnya itu, dr indra menjelaskan jika itu kehamilan anak pertama posisi janin melintang di usia 8 bulan, bisa jadi sampai kehamilan usia 9 bulan si janin tak akan berputar arah lagi, terlebih jika berat badan bayi besar.
tapi jika posisi janin melintang di usia kehamilan 8 bulan pada kehamilan anak kedua, ketiga, atau keempat, maka ibu jangan takut. sebab biasanya bayi masih bisa berputar bahkan pada beberapa hari sebelum kelahiran.
baca juga:jarang diketahui, inilah 6 jenis ikan yang aman di konsumsi ibu hamil dan baik untuk janin 
“jadi kalau pada kehamilan kedua, ketiga, maupun keempat, sampai beberapa hari menjelang kelahiran pun janin masih bisa muter-muter. apalagi berat badannya kecil. jadi kalau kehamilan bulan kedelapan masih melintang, jangan khawatir,” jelas dr indra.
jika pada kenyataannya tetap melintang hingga usia kehamilan 9 bulan, kata dr indra, ibu juga jangan takut kalaupun harus operasi caesar. 
“kalau janin tetap melintang operasi ngga masalah. tapi ini alternatif terakhir. biasanya saya upayakan pasien lahiran normal. apalagi kondisinya fit. terutama yang lahiran anak pertama, sebisa mungkin normal saja lahirannya. karena resiko caesar itu sangat besar. operasi caesar bisa menimbulkan komplikasi bahaya yang tak bisa diprediksi,” jelasnya.
baca juga:inilah 6 manfaat buah alpukat untuk kesehatan ibu hamil dan janin
kata dr indra, banyak hal yang tidak menguntungkan jangka pendek dan jangka panjang setelah operasi caesar. 
“meski pakai bpjs, operasi ngga perlu kerasa bayar, mending kalau kondisi janin dan ibu aman lahiran normal saja. jangan pula karena takut sakit ngejan jadi mending operasi, wah jangan. saran saya ibu-ibu muda lahiran anak pertama normal saja kalau tak ada komplikasi penyerta,” jelas dr indra.
kenapa dr indra tarigan, sp.og menyarankan pasiennya lahiran normal? sebab ada beberapa resiko yang bisa dialami ibu yang lahiran caesar, diantaranya:
baca juga:5 makanan sehat untuk ibu yang sedang hamil muda, baik bagi perkembangan janin dalam perut 
1. proses penyembuhannya lama, maka setiap ibu-ibu habis lahiran dengan operasi caesar harus tetap terapkan gaya hidup sehat, banyak konsumsi sayur, dan cukupi konsumsi air putih.
2. pasien habis operasi caesar ada yang mengeluhkan bekas operasi yang kemerahan membesar membengkak dan menebal. rasanya nyut-nyutan sengkring-sengkring. ini disebut keloid dan mengatasinya kalau memang sudah besar bengkaknya maka pengobatannya disuntik. tapi kalau belum terlalu besar bisa diatasi dengan obat oles saja.
3. resiko usus terjadi kebocoran, usus berlipat dan sebagainya. indikasi terjadinya 2 hal ini disertai gejala perut membesar, tak bisa buang angin dan tak bisa bab (buang air besar). 
baca juga:5 manfaat telur rebus bagi ibu hamil, salah satunya bantu perkembangan otak pada janin
“makanya saya kalau visit pasien yang habis operasi, yang saya tanya sudah buang angin belum? kalau pasiennya bilang sudah bisa buang angin maupun bab, lega saya. artinya aman,” terang dr indra.
menurutnya, kasus usus berlipat maupun keboocoran usus pasca operasi caesar ini bukan karena kesalahan saat operasinya.
“kalau dari sisi operasinya biasanya aman nggak masalah. namun bisa dipicu masalah lain, sehingga usus ibu jadi berlipat maupun terjadi kebocoran, sehingga harus dilakukan operasi ulang. nah inilah yang saya bilang beresiko sekali operasi caesar itu. resikonya diluar dari prediksi kita ini kadang yang buat kita kasihan sekali sama pasiennya,” tutur dr indra.
baca juga:ini ciri-ciri janin sehat pada trimester pertama
4. resiko keempat, yakni pada 2-3 bulan setelah melahirkan ada pasien operasi caesar yang masih merasa perih.
“kalau 2-3 bulan pasca operasi caesar, pada luka jahitan masih merasa perih bisa jadi ini karena ada infeksi sekunder atau jahitan tidak menyatu dengan baik. saran saya kalau demikian ini dirasakan ibu, segera periksa dengan dokter kandungan terdekat,” sarannya.
dr indra menambahkan, operasi caesar biasanya tak dapat dihindari bagi pasien yang mengidap preeklamsia maupun tekanan darah tinggi ataupun diabetes.
baca juga:kosan mahasiswa yang buang janin sudah lima kali digerebek warga
“maka, penting bagi ibu-ibu yang punya riwayat diabetes dan hipertensi, ketika mau hamil lagi harus benar-benar dipersiapkan. 
tekanan darahnya dinormalkan, gula darah dinormalkan, dan bagi yang agak obesitas berat badannya diturunkan sedikit. ketika sudah hamil, rajin periksa dan makan vitamin yang dibutuhkan,” jelasnya.
untuk jark aman seteah operasi caesar untuk bisa hamil lagi, saran dr indra, minimal 2-3 tahun kosong baru hamil lagi.
baca juga:tega, oknum mahasiswa ini buang janin yang dikandung pacar ke kloset
“kalau baru setahun operasi caesar, tunda dulu kehamilan. baiknya jarak kehamilan pertama dengan berikutnya setelah lahiran caesar itu 2-3 tahun. jangan pula terlalu jauh sampai 8 tahun lebih. ini upaya kita meminimalisir resiko,” tuturnya.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, SENIN, 19 AGUSTUS 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan