Muhammadiyah Gunakan Kalender Hijriah Global Tunggal, KHGT Terus Disosialisasikan
Kalender Hijriah Global Tunggal-ilustrasi-Instagram
BACA JUGA:Haramkah Main Game Online? Begini Penjelasan Majelis Tarjih Muhammadiyah
“Dalam berbagai forum, Muhammadiyah mengkaji aspek-aspek tersebut secara mendalam, meski masih ada ruang untuk penyempurnaan,” tutup Arwin.
Dengan peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal, Muhammadiyah berharap dapat memberikan solusi atas ketidakteraturan sistem penjadwalan waktu dunia Islam saat ini.
Serta membayar “hutang peradaban” Islam dalam bidang sistem kalender.
Muhammadiyah terus mengkaji dan menyempurnakan KHGT, sembari menerima kritik yang konstruktif untuk perbaikan ke depan.
BACA JUGA:PD Muhammadiyah Kota Lubuklinggau Kembali Salurkan Bantuan Bencana Muratara
Adapun Kalender Hijriah Global Tunggal ini disusun berdasarkan Kriteria Istanbul.
Dan ini merupakan Keputusan Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah Global yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, 2016.
Berikut Kriteria yang telah disepakati pada Keputusan Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah Global di Istanbul, Turki, 2016 :
- Seluruh kawasan dunia dipandang sebagai satu kesatuan, sehingga bulan baru dimulai pada hari yang sama di seluruh kawasan dunia
BACA JUGA:Berbagi Berkah Idul Adha, FIFGROUP Tebar 3 Sapi dan 453 Kambing ke Berbagai Penjuru Negeri
- Awal bulan baru dimulai apabila terjadi imkan rukyat di belahan bumi manapun sebelum pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) dengan syarat ketinggian hilal minimal 5 derajat dan elongasi minimal 8º pada saat terbenam matahari.
- Apabila imkan rukyat pertama di muka bumi terjadi melewati pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) bulan baru tetap dimulai dengan syarat:
a. Kriteria imkan rukyat (tinggi hilal minimal 5 derajat, elongasi minimal 8derajat) terpenuhi dan telah terjadi konjungsi sebelum fajar di New Zealand,
b. Imkan rukyat menjangkau di daratan Benua Amerika. (*)