Desa Taba Remanik Kabupaten Musi Rawas Pusat Perkebunan Kopi Robusta

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M. YASIN |

Minggu , 30 Jun 2024 - 19:59

Heri didampingi Dedi Warga Desa Remanik sedang panen kopi jenis Robusta miliknya.-Foto : Muslimin/Linggau Pos-

desa taba remanik kabupaten musi rawas pusat perkebunan kopi robusta                             musi rawas, koranlinggaupos.id - tanaman kopi merupakan tanaman yang berbentuk pohon yang termasuk kedalam famili bubiacee dan genus cofeea.
tanaman kopi  tumbuhan yang berdiri tegak yang memiliki cabang, tanaman kopi sendiri memiliki tinggi sampai dengan 12 meter.
saat ini tanaman kopi sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat, seperti yang dilakukan oleh warga desa taba remanik kecamatan selangit kabupaten musi rawas, provinsi sumatera selatan (sumsel). 
kopi dari desa taba remanik sudah dikenal hingga ke pulau jawa. jadi tak heran jika desa taba remanik dikenal desa penghasil kopi robusta yang  memiliki cita rasa yang khas.
baca juga:polres musi rawas dan lapas narkotika kelas iia muara beliti ikuti kegiatan jalan sehat dan senam bersama
pantauan koranlinggaupos.id, di desa taba remanik, terlihat hamparan perkebunan kopi milik warga yang menanam tanaman kopi jenis robusta, salah satunya heri warga desa taba remanik yang sejak puluhan tahun lalu sudah menanam tanaman kopi jenis robusta.
heri menjelaskan jika dirinya bertani kopi jenis robusta ini sudah lama, bahkan dari orang tuanya dahulu.
selain itu dirinya memilih menanam kopi jenis robusta karena harga jualnya memiliki harga yang cukup mahal.
apalagi seperti saat ini dirinya bisa menjual biji kopi kering jenis robusta rp 62.000 per kg.
baca juga:program kurban melalui baznas musi rawas belum maksimal
ia menjelaskan lahan perkebunan di desa taba remanik ini sedikit yang datar kebanyakkan lahannya itu tidak datar atau memiliki kemiringan karena daerah sini itu di kelilingi perbukitan, tanah seperti ini sangat cocok jika di tanam kopi jenis robusta.
“selain itu kopi  robusta ini paling banyak digemari dikalangan para pecinta kopi, karena jenis kopi ini mudah untuk dibudidayakan,” katanya.
jika kalian ingin menanam kopi robusta, hal yang pertama yang perlu kalian lakukan itu adalah persiapkan lahannya. bersihkan dulu lahan dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, setelah itu lakukan penanaman tanaman pelindung untuk mengurangi intensitas cahaya langsung ke tanaman kopinya.
sebaiknya dua atau tiga bulan sebelum menanam bibit kopinya itu lakukan penanam pohon seperti lamtoro atau sejenisnya.
baca juga:petani padi sawah desa air lesing dianjurkan menggunakan pestisida biologi
untuk penanaman sebaiknya 1-2 minggu sebelum tanam buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 40 x 40 x 40 cm, dengan jarak antar lubang sekitar 2 meter sampai dengan 2,5 meter.
setelah melakukan pelubangan sebaiknya lakukan pemupukan dasar terlebih dahulu dengan menggunakan pupuk organik. 
setelah itu lakukan penanam bibit kopinya yang sudah berumur 2 bulan setelah penyemaian. lalu lakukan penimbunan tanah untuk menutupi akar tanaman kopinya.
sedangkan untuk perawatannya sendiri jika ditemukan ada bibit yang mati atau tidak normal dalam waktu satu minggu, maka lakukan lah penyulaman bibit kopi nya.
baca juga:menjelang tahun ajaran baru penjual seragam sekolah di pasar b srikaton masih sepi pembeli
setelah itu lakukan penyiangan jika banyak tumbuh gulma, selain itu lakukan penimbunan tanah di sekitar batang bibit kopi, tujuannya itu untuk menggemburkan tanah.
“saya kalau memupuk tanaman kopi itu diusia 2 minggu setelah tanam. untuk dosisnya saya sesuaikan dengan umur tanaman kopinya,” akunya. 
jika tanaman kopinya terlalu rimbun maka lakukan lah pemangkasan dibagian tunas yang dianggap tidak perlu pada usia tanaman kopi sekitar umur 4 sampai 5 tahun.
sama halnya dengan pohon pelindung, jika dianggap sudah rimbun lakukan juga pemangkasan pada ranting pohonnya.
baca juga:survei ekonomi pertanian himpun data aspek ekonomi dari unit usaha pertanian
sedangkan untuk proses pemanenan kopi robusta sendiri itu sekitar umur 3 sampai 4 tahun tergantung juga dengan varietas yang ditanam.
untuk siklus pemanenan sendiri itu dapat dilakukan setelah 8 sampai dengan 9 bulan setelah bunga kopi muncul.
untuk pemanenan sendiri dalam satu tahun itu bisa 2 kali panen secara bertahap, buah kopi yang dipanen itu sebaiknya buah yang sudah masak yang sudah berubah warnanya menjadi berwarna merah, jelasnya.
heri menjelaskan tanaman kopi  miliknya saat ini ada beberapa batang yang terserang penyakit bubuk buah dan bubuk cabang. 
baca juga:terima penghargaan dari bnn musi rawas, lapas narkotika kelas iia muara beliti telah berperan aktif p4gn
"saya sebagai petani kopi di desa taba remanik ini meminta kepada dinas perkebunan agar memberikan solusi, supaya tanaman kopi kami ini tidak banyak yang diserang oleh penyakit," ungkapnya.
heri berharap harga kopi terus seperti ini, karena dengan harga yang cukup tinggi petani kopi ini sangat terbantu "apa lagi saat ini harga kebutuhan pokok juga serba mahal, jadi dengan harga yang tinggi, sangat membantu kami, sebagai petani kopi," jelasnya.  (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 1 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan