Kapolda Sumsel Berikan Arahan dari Sejarah Hari Bhayangkara dan Bukan Hari Kepolisian

Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol A Rachmad Wibowo-KORANLINGGAUPOS.ID-Instagram

BACA JUGA:6 Kapolres Diganti Termasuk Lubuklinggau, AKBP Arya Indra Yudha Jabat Wadir Ditreskrimum Polda Sumsel

seperti pasukan Bhayangkara pimpinan Patih Gajah Mada di Kerajaan Majapahit yang berperan sebagai organ yang menjalankan fungsi kepolisian saat itu,

bertugas menjaga keamanan dan menciptakan keteraturan sesuai kepentingan kerajaan.

Karenanya petugaspetugas Bhayangkara dipilih dan ditunjuk oleh kerajaan, oleh karena itu coraknya dapat dikatakan sebagai ruler appointed police.

Namun demikian dalam masyarakat suku bangsa di Nusantara yang memiliki ciri paguyuban, juga berkembang sistem penjaga lingkungan,

BACA JUGA:Kapolres Muratara Cek Senpi Anggota, Langsung Pimpin Latihan Menembak

penjaga kepentingan warga masyarakat, dan keteraturan sosial yang tumbuh,

berasal, dan atas inisiatif masyarakat setempat,

seperti pecalang di Bali, ulu-ulu di Priangan, ronda kampung, dan lain sebagainya.

Petugaspetugasnya secara sukarela berinisiatif untuk menjalankan fungsi kepolisian secara swakarsa,

BACA JUGA:Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi Ajak Semua Sinergi Antisipasi Karhutbunla

oleh karena itu coraknya dapat dikatakan sebagai kin police.

Demikian halnya pada masa penjajahan Belanda maupun pendudukan pemerintah Jepang,

keberadaan fungsi dan organ kepolisian tetap ada dan diperlukan untuk menjaga keamanan dan mewujudkan keteraturan sosial,

namun tugas-tugasnya cenderung digunakan untuk kepentingan penguasa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan