Distan Usulkan Program Peremajaan Perkebunan Kopi di Lubuklinggau
Kebun Kopi.-Foto: tangkapan layar-Kontan
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Hingga saat ini harga kopi di Kota Lubuklinggau masih tinggi.
Untuk memaksimalkan hasil produksi kopi petani di Lubuklinggau Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau akan mengusulkan bantuan untuk mereka.
Ditahun 2025 melihat trend harga kopi cukup tinggi, mereka sudah usulkan ke Kementerian program peremajaan perkebunan kopi.
“Karena kita lihat dilapangan saat kita keliling ke petani kopi kita, ada beberapa kebun kopi milik petani yang sudah tua. Makanya jika ada program peremajaan atau istilahnya tanam sambung maka kebun kopinya bisa maksimal lagi hasil produksinya,” ungkap Kepala Distan Eka Ardi Aguscik.
BACA JUGA:Harga Kopi Tinggi Selamatkan Perekonomian Petani di Lubuklinggau
Saat ini mereka mendata ada lebih kurang 1.246 hektare lahan perkebunan kopi di Lubuklinggau.
Untuk wilayah sebarannya di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I seperti di Air Kati dan Binjai hingga Jukung serta di Kecamatan Lubuklinggau Utara I seperti di Margi Rejo.
“Ada juga sebagian di Kecamatan Lubuklinggau Barat I, tapi tidak terlalu banyak,” ungkapnya, kemarin.
Untuk harga kopi ditingkat petani lokal memang diakui Eka sudah sangat bagus.
BACA JUGA:Harga Biji Kopi di Lubuklinggau Masih Tinggi Diperkirakan Hingga Agustus Mendatang
Saat ini juga ikut naik karena dipengaruh harga kopi dunia.
“Sekarang Rp 60 ribu lebih. Sementara sebelumnya harga jual kopi lokal kita masih sangat rendah hanya dikisaran Rp 25 ribu perkilogram. Petani lokal biasanya jual sudah dalam bentuk biji kering. Untuk konsumen ya tidak ada batasan, balik lagi ke petani mereka mau jual ke mana,” jelasnya.
Jenis kopi lokal petani Kota Lubuklinggau lanjutnya dominan kopi jenis robusta.
“Itu karena kita dataran rendah. Sejauh ini mayoritas petani kita jual biji kering. Panennya saat ini cukup bagus dan sepengetahuan kami tak ada kendaladi petani kopi kita,” tegasnya.(*)