BUMDES Karpala Jaya Desa Karang Panggung Musi Rawas Sukses Pasarkan Kopi Selangit Ke Pulau Jawa

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M. YASIN |

Selasa , 09 Jul 2024 - 20:33

Kopi Selangit hasil produksi Bumdes Karpala Jaya Desa Karang Panggung-Foto : Dokumentasi Bumdes Karpala Jaya Desa Karang Panggung -

bumdes karpala jaya desa karang panggung musi rawas sukses pasarkan kopi selangit ke pulau jawa                            musi rawas, koranlinggaupos.id - badan usaha milik desa (bumdes) karpala jaya desa karang panggung, kecamatan selangit kabupaten musi rawas, provinsi sumatera selatan (sumsel), sejak tahun 2016 lalu mulai mengidentifikasi dan mengambil peluang usaha berdasarkan potensi setempat.
komoditas kopi dipilih untuk dikembangkan dalam bentuk usaha pengolahan, usaha pengolahan kopi yang ditawarkan mulai dari proses roasting, hingga menjadi produksi kopi bubuk yang diberi nama kopi selangit.
saat diwawancarai ketua bumdes karpala jaya desa karang panggung, lussi a.a menjelaskan awal mula mengapa kopi yang menjadi pilihan untuk usaha di bumdes karena rata-rata warga desa karang panggung ini merupakan petani kopi.
walaupun mereka petani karet namun tetap menanam kopi di bawahnya seperti tumpang sari gitu.
baca juga:sulit dapat bahan baku kerajinan dari bahan rotan mulai ditinggalkan 
sehingga  melihat hal tersebut kita bersama dengan pemerintah desa memilih kopi untuk dijadikan usaha bumdes," jelasnya kepada koranlinggaupos.id, selasa 9 juli 2024.
"awalnya kami hanya membuat kopi bubuk jika ada pesanan saja. namun saya berpikir kalau seperti ini terus pendapatan itu sedikit dan sangat lambat berkembangnya. lalu kami mengajak anak-anak desa karang panggung yang belum bekerja untuk memasarkan kopi yang sudah di produksi bumdes," jelasnya.
selain membuka lapangan pekerjaan juga memberi masukan pendapatan untuk mereka. untuk saat ini produksi dibantu oleh ibu-ibu desa karang panggung yang belum memiliki pekerjaan.
produksinya sendiri  masing dengan cara manual atau tradisional.
baca juga:kebun kopi di musi rawas paling banyak varietas kopi robusta
sebenarnya kita sudah memiliki mesin yang bagus. namun karena di bumdes belum ada alat penunjang yang memadai, jadi belum bisa dipakai mesinnya.
mesin dapat bantuan dari pemerintah.
selain itu kalau menurut konsumen kopi yang diproduksi dengan mesin itu karang nikmat.
mereka lebih memilih kopi yang disangrai dengan cara manual dibandingkan dengan menggunakan mesin.
kopi yang kita produksi juga ada dua macam yang pertama itu kopi petik merah.
baca juga:dinsos berikan bantuan warga hidup sebatangkara tinggal di gubuk reot di kebun kopi
kalau kopi petik merah itu petani memang memilih buah kopi yang memang sudah merah.
sedangkan yang satunya itu kopi petik pelangi. kalau kopi petik pelangi itu kopinya juga campuran antara kopi yang merah dan kopi yang sudah berwarna kuning.
harganya berbeda, kalau harga kopi petik merah itu cukup mahal, bisa dibilang kopi premium. sedangkan kalau kopi petik pelangi itu harganya di bawah kopi petik merah.
kopi petik merah kemasan 200 gr harganya rp 48.000.
kalau harga reseller kopi petik merahnya kemasan 200 gr rp 44.000.
baca juga:harga kopi melonjak tinggi petani kopi rela tidur di kebun
sedangkan kalau kopi pelangi harganya rp 32.000. juga ada paket ekonomis 1 paknya dengan isi 10 pc itu rp 47.000.
berbeda lagi dengan kopi pelangi itu harganya dengan kemasan 200 gr rp 28.000 dan paket ekonomis 1 paknya dengan isi 10 pc itu rp 42.000.
ingin beli kopi selangit bisa lewat marketplace ada  di tokopedia, shopee.
juga sudah ada di pusat oleh di kota lubuklinggau, dan musi rawas, selain itu juga ada pelanggan tetap di jakarta.
baca juga:nikmatnya kopi jahe buatan dedi afran, warga desa taba remanik musi rawas
kedepannya juga ia akan mengembangkan lagi usaha bumdes  ini dengan desa wisata kkpi karang panggung.
"kami selaku pengurus bumdes berharap bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa karang panggung, bumdes juga maju, lebih dikenal lagi banyak orang, serta bisa mengurangi pengangguran di desa ini," harapnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, RABU, 10 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan