BPP Tugumulyo Lakukan Uji Coba Tanam Padi Disebar Secara Langsung di Sawah

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M. YASIN |

Rabu , 10 Jul 2024 - 18:27

Penyuluh Pertanian Tugumulyo Sudarmoko sedang melakukan persiapan lahan sawah untuk di tanam sebar padinya di Desa L Sidoharjo.-Foto :Dokumentasi BPP Tugumulyo-

bpp tugumulyo lakukan uji coba tanam padi disebar secara langsung di sawah                            musi rawas, koranlinggaupos.id - badan penyuluh pertanian tugumulyo (bpp) kabupaten musi rawas, provinisi sumatera selatan, saat ini tengah melakukan uji coba penanam padi dengan cara di sebar benih secara langsung di sawah.
saat diwawancarai sudarmoko, sp selaku penyuluh pertanian tugumulyo menjelaskan selama ini para petani biasanya menanam padi secara konvensional. 
"kami berpikir bagaimana caranya untuk mencoba menggati pola tanam yang selama ini dilakukan oleh para petani," katanya kepada koranlinggaupos.id, rabu 10 juli 2024.
untuk saat ini baru melakukan uji coba tanam padi dengan cara sebar langsung ke media tanam. 
baca juga:petani mentimun di desa nawangsasi musi rawas berharap bantuan pupuk
bibit menggunakan bibit padi varietas sr 08, dan kita baru melakukan uji coba ini di kelompok tani (poktan) dewi sri ii di desa l sidoharjo kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas.
luas lahan yang diuji coba itu 0.25 ha. 
lebih lanjut dirinya menjelaskan sebelum melakukan penyebaran benih padi. 
sawah yang akan disebar benih padi itu harus diolah terlebih dahulu. setelah itu benih yang sudah diproses baru kita lakukan penyebarannya di lahan tersebut.
untuk metode penyebaran tidak ada teknik khusus yang penting bisa merata di seluruh lahan sawahnya.
baca juga:hama wbc belum terkendali petani di air satan belum berani tanam padi 
dengan lahan seluas 0.25 ha tersebut hanya membutuhkan bibit benih sekitar 4 kg benih padi, jika menggunakan cara tebar tanam. 
namun jika kita menanam padi dengan cara yang selama ini digunakan, biasanya dengan luas lahan 0.25 ha itu membutuhkan benih sekitar 6 kg.
jadi lebih irit jika menggunakan cara sebar tanam.
lahan sawah yang telah dibajak kita lakukan pembuatan lorong-lorongnya dengan ukuran sekitar 20 cm.
sedangkan antara lorong ke lorong itu sekitar 2 meter lebarnya. 
baca juga:popt kecamatan muara beliti bersama petani lakukan kegiatan gerdal untuk kendalikan hama wbc
hal tersebut dilakukan untuk memudahkan waktu untuk penyemaian dan pemupukan atau penyemprotan.
benih yang akan ditanam sebelum disebarkan direndam dulu.
setelah terlihat munculnya calon akar baru kita lakukan penanaman dengan cara disebar. 
pada umur 1 minggu hst sudah terlihat padi yang tumbuh.
jika padi sudah berumur 15 hst baru dilakukan pemupukan pertama. 
baca juga:petani cabai mengeluh tanaman diserang penyakit daun keriting
sebenarnya perbedaannya ada disistem tanamnya saja. setelah itu proses perawatannya juga sama seperti tanam padi dengan menggunakan sistem konvensional.
selain itu juga ada keuntungan yang didapat jika menggunakan sistem tanam sebar, yakni lebih hemat biaya tanam. 
karena dengan cara tanam ini kita tidak perlu menggunakan banyak tenaga bisa melakukannya sendiri.
“hal ini juga bisa menjadi solusi bagi petani jika sulit mencari tenaga petani karena biasanya jika panen atau tanam serentak itu susah mencari orang untuk membantu kita kerja untuk menanam padi atau waktu panen nantinya,” paparnya.
baca juga:dapat bantuan pompa dari kementan ri ini harapan petani desa suro 
dengan menggunakan sistem tanam sebar bisa melakukannya sendiri tanpa membutuhkan tenaga dari orang lain.
kalau untuk hasilnya belum tahu karena ini masih uji coba. mudah-mudahan hasilnya akan maksimal, kuncinya kalau tanaman padi ini  harus ekstra dalam hal perawatanya. 
dan ikuti anjuran-anjuran dari pemerintah dalam hal pengendalian hama.
"harapanya dengan cara tanam sebar ini bisa menjadi solusi bagi para petani untuk menghemat bibit padi maupun untuk biaya operasionalnya," harapnya.  (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, KAMIS, 11 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan