PKL di Pasar Inpres Lubuklinggau di Deadline 1 Bulan. Pedagang Kekeh Enggan Pindah

KOSONG - Beberapa lapak kosong di Pasar Inpres karena ditinggal oleh pemiliknya. Beberapa pedagang banyak memilih berjualan diluar atau dipinggir jalan, dengan alasan lebih laku, Senin (27/11/2023).-Foto : Sundari/Linggau Pos-

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Pj Walikota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa komitmen ingin menata pedagang, baik di Pasar Instruksi Presiden (Inpres) dan Pasar Bukit Sulap (PBS) agar lebih rapi.

Komitmen ini tidak main-main. Bahkan ia memberikan deadline selama satu bulan kedepan ke Pedagang Kaki Lima (PKL) disepanjang Jalan Yos Sudarso. Hal ini dilakukan agar PKL disana lebih tertata dan pasar terkesan tidak kumuh. 

“Penataan pedagang di Pasar Inpres sudah mulai dilakukan, namun secara bertahap. Diawal kita berikan berupa surat edaran Walikota terlebih dahulu. Lalu meminta Disperindag menyiapkan lokasi untuk mengalihkan PKL agar mereka bisa berjualan disana. Kalau lokasi mereka sudah disediakan, mereka tak lagi berjualan di pinggir jalan,” ungkap Trisko.

Trisko meyakini, pemerintah tidak akam serta merta membubarkan para pedagang yang berjualan di kaki lima saja, namun harus ada tindak lanjut dan solusi karena itu yang paling terpenting.

BACA JUGA:OP di Lubuklinggau Diserbu Warga. Sengaja Datang untuk Beli Beras

“Salah satunya ya harus mencari tempat untuk para pedagang ini, agar mereka masih tetap bisa berjualan. Ini harus kita fikirkan karena itu mata pencaharian sehari-hari mereka. Maka dari itu kita sepakat untuk tidak terlalu ekstrem saat melakukan penataan PKL dikondisi saat ini,” tegasnya.

Lalu apa tanggapan para PKL disana ?

Salah seorang PKL di Pasar Inpres, saat dibincangi mengaku, ia sudah 3 tahun. Namun ia mengaku mau berjualan disana karena sudah mendapatkan izin dari pihak keamanan.

“Kami mau jualan, karena sudah dapat izin,” tegasnya.

Sementara Hasan, PKL lainnya disana mengaku akan menolak jika diminta pemerintah untuk pindah lokasi berjualan. Meskipun, lokasinya nantinya disiapkan oleh pemerintah.

BACA JUGA:Diperingatan Hari Ibu Tingkat Kota Lubuklinggau, Inclinator di Bukit Sulap Akan Beroperasi

“Kami dengan tegas tidak mau dipindahkan. Karena kami sudah lama berjualan disini,” tegas Hasan. 

Hasan juga mengaku, sengaja memilih berjualan dipinggir jalan dibandingkan berjualan di lapak dalam, karena jualannya lebih laku. 

“Karena pembelinya lebih banyak diluar ketimbang di dalam. Sebagai pedagang tujuan utama kita kan untuk mencari pelanggan supaya dapat uang. Kalau sepi untuk apa jualan,” ungkap Hasan, yang juga mengaku sudah berjualan disana sejak 3 tahun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan