Batik Alpukat Universitas PGRI Silampari Warnai HARGANAS XXXI Tingkat Sumsel, Begini Cara Ordernya
Ketua HW UNPARI Hj Santi Mariami dan tim foto bersama para mahasiswa usai fashion show mengenakan Batik Alpukat dalam Gala Dinner HARGANAS XXXI Tingkat Sumsel di Gedung Kesenian, Rabu malam 17 Juli 2024.-Foto : Dokumen -HW UNPARI
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Sebuah kebanggaan tersendiri bagi Civitas Akademika Universitas PGRI Silampari (UNPARI).
Pasalnya 2 produk unggulan karya Himpunan Wanita UNPARI dan dikembangkan Prodi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
tampil dan diserbu pembeli dalam Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXXI Tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Saya sangat berterima kasih kepada Pemkot Lubuklinggau terutama Pj Walikota Lubuklinggau Bapak Trisko Defriyansa dan Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau Ibu Henita yang memberikan kesempatan pada kami untuk memperkenalkan karya kami kepada masyarakat luas, bahkan se-Sumsel dalam HARGANAS XXXI ini. Sehingga kami bisa menampilkan Batik Alpukat dan Abon Pedo yang Alhamdulillah banyak peminatnya,” tutur Ketua Himpunan Wanita (HW) UNPARI Hj Santi Mariami, M.Pd saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 18 Juli 2024.
BACA JUGA:Lubuklinggau Sukses jadi Tuan Rumah HARGANAS XXXI Tingkat Provinsi Sumsel
Dalam HARGANAS XXXI ini, Batik Alpukat menjadi salah satu kekayaan kearifan lokal Lubuklinggau selain Batik Ecoprint dan Batik Durian.
Bahkan Batik Alpukat karya HW UNPARI ditampilkan dalam fashion show disaksikan ratusan pasang mata yang hadir dalam Gala Dinner di Gedung Kesenian Kota Lubuklinggau.
Sejumlah kepala daerah dan jajarannya dari 17 kabupaten/kota se-Sumsel juga datang dalam momen penting tersebut.
Sementara di stand Pameran Gelar Dagang Taman Olahraga Megang, selain Batik Alpukat, HW UNPARI juga menyuguhkan oleh-oleh khas Lubuklinggau yakni abon pedo.
BACA JUGA:Peringatan Harganas Tingkat Sumsel ke-31 Musi Rawas Raih Penghargaan dan Juara
“Banyak yang mendatangi stand pameran kami. Ada yang secara khusus order Batik Alpukat. Bahkan banyak yang beli Abon Pedo sampai habis dan kekurangan stok kami. Alhamdulillah,” ungkap Santi Mariami.
Dukungan dari Pemkot Lubuklinggau yang melibatkan HW UNPARI untuk memamerkan produk unggulan ini, kata Santi, jadi penyemangat HW UNPARI terus berkarya.
“Tentu jadi penyemangat kami mengembangkan Batik Alpukat dan Abon Pedo melalui Prodi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPARI,” tutur Santi Mariami Rudi.
Lantas apa saja nilai plus Batik Alpukat dibanding batik pada umumnya?