Hadapi Generasi Alfa Ini Guru Harus Transpormasi
Bupati Mura, Hj Ratna Machmud didampingi Pj Sekda Kabupaten Mura, H Aidil Rusman menyuap nasi tumpeng kepada salah seorang guru pada acara peringatan HGN dan HUT PRGRI ke-78 tahun di Auditorium Pemkab Mura, kemarin. -Foto Muhammad Yaslin/Linggau Pos -
MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.BACAKORAN.ID - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Raslim menilai tantangan guru kedepan lebih besar lagi, guru harus mampu menghadapi perkembangan zaman yang ada supaya bisa memahami bagaimana metode mengajar yang pas pada anak generasi Z saat ini.
Untuk itu melalui momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-78 tahun tingkat Kabupaten Mura, Raslim menyebut harus ada transportamsi dilakukan guru.
“Apalagi generasi alfa, ini lebih canggih lagi anak-anak usia 3-5 tahun sudah bisa mengakses HP android tanpa panduan orang tua. Kalau guru masih bertahan dengan cara lama tidak nutup kemungkinan persalah masih tinggi terhadap guru,” katanya kepada Linggau Pos sat diwawancara setelah upacara Upacara peringatan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-78 tahun tingkat Kabupaten Musi Rawas (Mura) di halaman upacara Kantor Bupati Mura di Kecamatan Muara Beliti, Senin 27 November 2023.
BACA JUGA:Rapat Kenaikan UMK Berlangsung Alot, Ini Hasilnya
Kondisi tersebut menurutnya menjadi PR bagi pengurus PGRI kedepan agar guru teman-teman guru dalam menjalan tugas bisa selamat, nyaman, sehjahtera, terlindungi.
Menurutnya maraknya kejadian kriminalisasi terhadap guru harus ada transpormasi guru karena sebagaimana diketahui guru sebagian besar lahir di generasi X yang memiliki katerlistik pada saat lahir hingga dewasa belum tahu ponsel, belum tahu alat teknologi yang canggih. Sementara itu anak didik yang diajarkan oleh guru-guru itu generasi Z yang memiliki karakteristik mereka sudah sangat mudah mengakses internet. “Mereka mendapatkan materi-materi yang dia inginkan sangat mudah sehingga kurang menghargai guru,” jelasnya.
Namun demikian jika guru berhadapan dengan hukum tentu PGRI memberikan fasilitasi melalui Dwan Kehormatan Guru secara kelembagan dan kemudian berkolaborasi dengan mengacara jika persoalan sampai keproses hukum.
Raslim menegaskan, guru dalam menjalan tugas tidak sendiri, PGRI memperhatikan unsur kenyamanan dan kenyamanan, “Kita membela teman guru yang bermasalah supaya meraka dalam menajalan tugas merasa nyaman dan aman. Kalau mereka merasa aman dan nyaman dalam menjalankan tugasnya di depan kelas maka hasilnya akan maksimal. Output-nya yang kita harapkan dari guru.
BACA JUGA:Prediksi Argentina U17 vs Jerman U17: Piala Dunia U17 2023, Live di Mana? LAYAKNYA FINAL
Agar mereka tidak tidak ragu-ragu, agar anak-anak di Kabupaten Mura yang menempuh pendidikan memenuhi harapan semua pihak agar tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Ini yang kita harapkan,” paparnya.
Raslim mengapresiasi semangat guru mengikurti Upacara Peringatan HGN dan HUT PGRI tingkat Kabupaten Mura yang merupakan acara puncak semua guru dari berbagai jenjang pendidikan ikut upacara mulai dari guru TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA/SMK.
“Partispasinya luar biasa, hadir semua ingin bersama-sama silaturahmi. Dari silaturahmi kita banyak ambil manfaat. Kita menghilangkan kesejangan guru di masing-masing jenjang pendidikan. Kita membangun solidaritas, soliditas, saling menghargai satu sama lain. Kita membangun kebersamaan. Kawan-kawan guru merasa dihormati, merasa dihargai profesinya oleh pihak-pihak lain,” katanya.
Dengan adanya diargai profesi guru oleh pihak lain bagian dari upaya untuk meningkatkan etos kerja. Jadi semangatnya kembali lagi. “Tujuan kita untuk memajukan dunia pendidikan di Kabupaetn Musi Rawas. Agar Kabupaten Musi Rawas lebih mantap lagi untuk kedepannya,” tambahnya.