Napi Asal Musi Rawas Hilang Nyawa dalam Lapas, Kalapas Jelaskan Kronologi dan Latar Belakang
Kalapas Kelas IA Mata Merah Kota Palembang Veri Johannes saat memberikan pernyataan terkait tewasnya warga binaan Sumaryanto, Jumat 19 Juli 2024.-Foto : Dok. Sumeks.co-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Narapidana (Napi) asal Kabupaten Musi Rawas bernama Sumaryanto (33) ditemukan tak bernyawa dalam toilet kamar mandi Lapas Kelas IA Mata Merah Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).
Saat pertama ditemukan, kondisi Sumaryanto dalam kondisi gantung diri.
Apakah benar penyebab kematian napi kasus pembunuhan pelajar SMP di Desa Y Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura) ini oleh bunuh diri?
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari SUMEKS.CO Jumat 19 Juli 2024 Kalapas Kelas IA Mata Merah Kota Palembang Veri Johannes mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan tentang penyebab kematian Napi tersebut.
BACA JUGA:Nekat Bakar Lahan saat Kemarau, H Muhadi Terkepung Api Meninggal di Kebun Sawit Nibung Muratara
Sebab penyidikan untuk mengungkap penyebab kematian Sumaryanto masih ditangani Penyidik Polrestabes Palembang.
Lapas hanya melakukan pemeriksaan terkait dengan keberadaan, kronologis, dan sampai menyerahkan kepada Polisi.
Veri Johannes meyakinkan, kejadian ini bukan suatu hal yang diakibatkan oleh kelalaian dalam melaksanakan tugas secara langsung di Lapas Kelas IA Mata Merah.
Sebab, jelas dia, pengawasan terhadap warga binaan terus dolakukan, meski memiliki keterbatasan dari jumlah petugas yang ada kontrol kamar - kamar hunian tetap dilakukan.
BACA JUGA:Pria ini Dibekuk Satreskrim Polres Muratara, Berikut Kasus yang Menjeratnya
Pihaknya akan terus melakukan tugas pokok dan fungsi pengamanan, melakukan control terhadap kamar-kamar Napi.
Sembari tetap memberikan sosialisasi tata tertib kehidupan di dalam lembaga pemasyarakatan kepada warga binaan salah satunya ketika senam pagi.
Atas kejadian yang menimpa Sumaryanto, Veri Johannes mengatakan Lapas Kelas IA Mata Merah memberikan uang duka mobil ambulance, memandikan jenazah, disalatkan dan hal lainnya.
Bahkan, penyidik Polrestabes Palembang telah melakukan pemeriksaan oleh pihak terhadap 5 orang warga binaan yang sekamar dengan Sumaryanto.