Dokter Forensik Ungkap Hasil Visum Napi Asal Musi Rawas yang Hilang Nyawa di Lapas

Dr Indra sebagai Tim Forensik Instalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang yang melakukan visum jenazah Sumaryanto.-Foto : Dok. Sumeks.co-

KORANLINGGAUPOS.ID - Sumaryanto alias Bondol (33) narapidana kasus pembunuhan terhadap siswa SMP dengan TKP di persawahan Desa Y Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas ditemukan tak bernyawa dalam Lapas.

Kejadian ini membuat gempar suasana di Lapas Kelas 1A Mata Merah Palembang Kamis pagi 18 Juli 2024.

Untuk mengungkap penyebab kematian, Jasad Bondol lalu dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang.

Hingga Jumat 19 Juli 2024,  Kedokteran Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang belum dapat mengidentifikasi penyebab kematian  Sumaryanto.

BACA JUGA:Oknum Kabid SD Dinas Pendidikan Musi Rawas Segera Disidang

dr Indra Nasution SpF memimpin Tim Forensik melakukan pemeriksaan luar atau visum terhadap jasad Sumaryanto.

Visum dilakukan dalam beberapa jam. 

Sebagaimana dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman SUMEKS.CO, dr Indra mengatakan, ada bekas luka jeratan menyatu di leher, kemungkinan itu simpul hidup.

Selain itu, tak ditemukan tanda kekerasan pada kepala, badan,  maupun tangan Sumaryanto. Hanya di kaki ditemukan bekas jeratan tali.

Meski begitu, dr Indra mengatakan Tim Forensik belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Sumaryanto.

BACA JUGA:Pria ini Dibekuk Satreskrim Polres Muratara, Berikut Kasus yang Menjeratnya

Ia tak menampik, tanda bunuh diri itu ada, namun tanda lain juga ada.

Menurutnya, Sumaryanto tewas 6 jam sebelum jasadnya ditemukan, ini berdasarkan lebam pada tubuh mayat.

Dr Indra juga mengatakan, Tim Forensik menemukan cairan sperma yang keluar dan kedua bola mata Sumaryanto yang memerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan