Keluarga Disabilitas Mengeluh karena Tak Lagi Terima PKH, Dinsos Lubuklinggau Gerak Cepat

"Pertama saya lapor ke ketua RT. Namun kata ketua RT tidak tahu menahu, RT menyarankan lapor ke Dinsos. Setelah kami lapor ke Dinsos disuruh lapor ke pendamping PKH. Sudah saya laporkan ke pendamping PKH dan meminta berikan fotokopi KTP dan KK," paparnya.

Setelah dilaporkan beberapa bulan selanjutnya Elviani mengaku kembali mempertanyakan ke pendamping PKH jawabnya sedang diajukan.

BACA JUGA:Siap-siap, Bansos PKH Tahap II Tahun 2024 Segera Cair. Diperkirakan Cair April Mendatang

BACA JUGA:Pendamping PKH Belum Terima Data KPM Bansos PKH

"Hingga sekarang ini tidak ada lagi informasi. Saya aktif mengikuti pertemuan dengan pendamping PKH. Namun karena tidak ada kejelasan maka saya jadi malas untuk ikut kumpulan (pertemuan,red)," jelasnya.

Ia sangat berharap kembali mendapatkan PKH karena uang tersebut dapat dipergunakan untuk membeli pampers.

Karena anaknya harus pakai pampers kalau tidak ketika tidak ketahuan buang air besar maka kotorannya diusap ke wajahnya.

"Kalau malam hari tidak ada uang saya tidak begitu sedih tapi kalau tidak ada pampers saya sedih karena kalau anak saya tidak pakai pempers malam hari kalau ia buang air besar, kotorannya diusap-usap ke wajahnya (maaf)," ungkapnya.

BACA JUGA:Cek Nama Penerima PKH, Ini Caranya

BACA JUGA:Verifikasi Pencairan PKH Tahap 4 Selesai Ini Hasilnya

Putra satu-satunya juga harus rutin berobat ke dokter jiwa. 

"Selain disabilitas juga terganggu mentalnya akibat sejak lahir menderita hidrosefalus (kepala membesar). Sekarang tidak lagi hidrosefalus namun menderita disabilitas dan gangguan mental,” terang Muhammad Ali Akbar.

Terpisah, Kepala Dinsos Kota Lubuk Linggau, Hasan saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID mengatakan akan mengecek datanya kenapa sebabnya penerima PKH tersebut tidak dapat lagi.

"Tolong kirim KK dan KTP penerima PKH tersebut nanti saya cek," jelasnya.

BACA JUGA:178 KPM Bansos PKH Tahap 3 Tidak Cair