Generasi Sandwich Atau Generasi Roti Lapis, Begini Keberadaan Generasi ini di Indonesia
Generasi Sandwich Atau Generasi Roti Lapis-KORANLINGGAUPOS-KORANLINGGAUPOS.ID
LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Generasi sandwich merupakan istilah yang dipopulerkan oleh seorang profesor pekerja sosial di Amerika Serikat, yakni Dorothy A. Miller (1981).
Generasi sandwich menunjuk pada sebuah generasi yang berada pada posis “terhimpit” di antara dua generasi yang berbeda, yaitu berada di antara orang tua mereka yang mulai menua dan di sisi lain keberadaan anak-anak mereka, ataupun saudara mereka yang masih membutuhkan bantuan dengan umur berkisar antara delapan belas tahun atau lebih.
Menurut para ahli, generasi sandwich memiliki berbagai kategori. Burke (2017) dalam the traditional sandwich generation, generasi sandwich merupakan individu yang terhimpit antara dua generasi dengan rentang usia 50-60 tahun, dengan orang tua yang menua, anak, bahkan cucu.
Namun, seiring dengan dinamika perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu, terdapat transisi rentang usia dalam menempatkan kategori usia pada generasi sandwich.
BACA JUGA:Generasi Sandwich Ini Tanggung Jawab Negara, Anies Bicara Kondisi Intergenerasi
Menurut Carol Abaya (dalam Abramson, 2015) kategori generasi sandwhic adalah the club sandwich dan the open faced sandwich.
The club sandwich terdiri dari orang dewasa umur 50-60 tahun, yang terhimpit antara lanjut usia, anak, dan cucu, atau seorang individu dewasa dalam usia 30-40 tahun dengan anak kecil, orang tua yang menua, serta kakek dan nenek.
Adapun the open faced sandwich adalah siapapun yang terlibat dalam memberikan pengasuhan kepada kerabat yang sudah berumur.
Mayoritas fenomena generasi sandwich terjadi pada keluarga yang memiliki pendapatan rendah, di mana generasi sandwich sendiri membutuhkan sumber penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga mereka.
BACA JUGA:Generasi Milenial Pemegang Estafet Bonus Demografi Indonesia 2020-2030
Keberadaan generasi sandwich dapat dikatakan terus meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan kajian yang dipublikasikan pada Pew Research Center pada tahun 2013 di Amerika, tercatat terdapat 47 persen orang dewasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan asuhan kepada orang tua usia lanjut.
Ataupun mengurus anak mereka yang sedang tumbuh berkembang dan terdapat persentase sebesar 15% bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan orang tua lanjut usia dan anak (Parker & Patten, 2013).
Sejalan dengan bertumbuhnya populasi generasi sandwich di Amerika Serikat, terjadi pula pertumbuhan beban tanggungan anggota keluarga multigenerasi yang dipikul oleh generasi sandwich dikarenakan saat ini setiap individu memiliki kesempatan hidup dengan umur yang lebih panjang, penundaan pernikahan (Chisholm, 1999), dan menurunnya resiko kematian.