Cuaca Tidak Menentu Produksi Tanaman Kangkung Turun Drastis

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M. YASIN |

Selasa , 13 Aug 2024 - 22:17

Petani Sayuran Desa C Nawangsasi saat sedang melakukan proses panen sayuran kangkung.-Foto : Muslimin/Linggau Pos-

cuaca tidak menentu produksi tanaman kangkung turun drastis                            koranlinggaupos.id - akibat cuaca tidak menentu membuat hasil produksi tanaman sayuran kangkung milik petani di desa c nawangsasi, kecamatan tugumulyo musi rawas, turun drastis 
hal ini sangat dirasakan oleh purdianto salah seorang petani desa c nawangsasi.
a menjelaskan sayuran kangkung miliknya tidak dapat tumbuh dengan baik, karena musim sering berubah-ubah.
selain dampak cuaca, hama pada tanaman kangkung juga menjadi salah satu faktor perusak pada tanaman kangkung ini.
baca juga:kiat sukses bisnis sayuran kangkung dari purdianto, petani asal tugumulyo musi rawas
baca juga:harga sayuran kangkung naik petani sayuran di desa c nawangsasi musi rawas tersenyum
"dalam kondisi seperti saat ini beberapa para petani di desa c nawangsasi banyak menemukan kendala," ungkapnya kepada koranlinggaupos.id.
purdianto  juga menambahkan jika saat ini dirinya menggarap di dua tempat yang pertama lahan seluas 50 x 70 meter.
luas lahan tersebut menghabiskan sekitar 5 kg bibit kangkung. dapat dilihat tumbuhnya itu sangat jarang sekali ditambah dengan serangan hama.
"dan untuk di lahan kedua itu luasnya sekitar seperempat  hektar dengan menghabiskan bibit benih kangkung sekitar 8 kg, untuk saat ini yang sudah dipanen sayuran kangkung nya itu di lahan yang kedua," jelasnya.
jika tanaman kangkung ini normal dengan bibit 8 kg biasanya untuk hasil bisa sampai dengan 5.000 ikat sayuran kangkung.
baca juga:zaki petani desa nawangsasi musi rawas, dimusim kemarau beralih menanam mentimun
baca juga:musim kemarau petani terong panjang rutin lakukan penyiraman 2 kali sehari
sedangkan untuk saat ini yang sudah dipanen itu sekitar 800 ikat kangkung. "itu sudah setengahnya yang dipanen," jelasnya. 
tanaman kangkung sendiri  termasuk sayuran yang mudah ditanam dan untuk perawatannya juga tidak terlalu ribet. meskipun demikian tanaman ini juga beresikonya terserangan hama dan penyebab penyakit lainnya.
serangan hama dan penyakit pada tanaman kangkung bisa mengakibatkan pertumbuhan tanaman ini terganggu dengan begitu untuk hasil produksi tanaman ini pasti akan turun, dan tidak maksimal.
hama yang sering ditemukan pada tanaman kangkung ini biasanya  hama ulat grayak.
baca juga:untuk mempertahankan produksi padi petani dan popt sumber harta lakukan gerdal hama tikus 
baca juga:panen jagung harganya anjlok petani di musi rawas sulit dapat keuntungan 
ulat ini menyerang daun. gejala yang ditimbulkan itu daun tanaman kangkung menjadi berlubang serta pada pinggiran daun itu berubah membentuk bergerigi akibat bekas gigitan ulat tersebut.
untuk pengendaliannya biasanya melakukan penyemprotan pestisida yang sudah dianjurkan.
sebelum dilakukan penyemprotan sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu. 
selain itu juga ada kutu daun atau aphid, hama ini bisa menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan daunya melengkung.
baca juga:tidak kebagian air ini yang dilakukan petani bk 17 desa s kertosari
baca juga:berawal dari mencoba petani desa sukamulya musi rawas berhasil kembangkan bawang merah
hal tersebut dikarenakan hama ini mampu menghisap cairan pada tanaman kangkung, selain itu juga banyak ditemukan kutu di bawah daun.
untuk pengendalian hama tersebut bisa dilakukan dengan menjaga jarak tanam dan melakukan dengan teknik budidaya tanaman yang benar.
jika serangan hama sudah masif. 
"cara pengendaliannya bisa dilakukan dengan cara penyemprotan dengan menggunakan pestisida yang sudah dianjurkan, ungkapnya.
"untuk harga sayuran kangkung di tingkat petani saat ini sangat murah kemarin saya jual hanya laku sekitar rp 600 perikatnya. dengan kondisi tanaman kangkung seperti saat ini ditambah dengan harganya yang murah untuk balik modal saja sudah alhamdulilah, " jelasnya.
baca juga:hasil panen anjlok, petani musi rawas kesulitan dapat pupuk subsidi
harapannya semoga pada musim tanam berikutnya harga bisa dapat naik lagi. "sebab dengan harga yang seperti saat ini para petani sayuran belum bisa mendapatkan untuk keuntungan, untuk balik modal saja alhamdulilah," harapnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, RABU, 14 AGUSTUS 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan