Tenun Songket Tradisional Emi Sartika, Lestarikan Warisan Budaya
Pengerjaan Tenun Songket Tradisional, Emi Sartika-Foto-Jemi Lestari
KORANLINGGAUPOS.ID- Tenun Songket Palembang merupakan salah satu karya budaya dari Sumatera Selatan yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tidak hanya batik sebagai warisan leluhur yang terjaga eksistensinya, namun kain tenun pun masih tetap lestari hingga saat ini. Kain songket sendiri digolongkan dalam keluarga tenunan brokat.
Penenun songket Palembang cukup langka kita jumpai di Kota Lubuk Linggau, seperti penenun songket tradisional Emi Sartika yang berada di Jalan Bangka RT 03, Kelurahan Lubuk Linggau Ilir, Kecamatan Lubuk Linggau Barat II, Kota Lubuklinggau.
Ketika memulai karirnya sebagai penenun songket, ia mengikuti pelatihan dan kursus selama satu bulan di Palembang mempelajari berbagai cara yang baik untuk menenun.
BACA JUGA:Lurah Lubuklinggau Ilir, Miliki UMKM Kain Tenun Tradisional dan Giatkan Pembangunan
BACA JUGA:Kain Batik Motif Durian Bikin Bangga Warga Lubuklinggau
Emi Sartika telah menjalani usaha Tenun Songket Ilir selama lebih kurang 10 tahun.
Hal ini ia sampaikan saat berbincang bersama wartawan KORANLINGGAUPOS.ID Selasa, 20 Agustus 2024.
Tenun Songket Ilir mengerjakan hanya dua motif songket Palembang yaitu songket lepus dan songket bunga cina.
Hasil tenun songket motif lepus-Foto-Dokumen Pribadi
Kain songket lepus memiliki ciri tampilan yang ditutupi benang emas hampir seluruh bagiannya. Sedangkan motif bunga cina memiliki motif bunga yang dibuat dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna diatas benang lungsin.
BACA JUGA:Diskon Gede-gedean di Bombay Textile Lubuklinggau, Kain Brukat Serba Rp 12 Ribuan
BACA JUGA:Seminar P5, Pelajar SMAN 4 Lubuklinggau Lestarikan Warisan Budaya Jeme Kite Siring Agung
Harga satu stel kain tenun songket untuk motif lepus berkisar 1 jutaan dan untuk motif bunga seharga 1,7 juta rupiah satu stel kain tenun
"Harga tersebut tergantung level kesulitan dalam tenunannya."ungkap Emi