Begini Perkebunan Konsep Integrated Farming Mini Skala Rumahan

Reporter: MUHAMMAD YASIN |

Editor: MUHAMMAD YASIN |

Sabtu , 24 Aug 2024 - 19:08

Dian Luthfi pekebun konsep Integrated Farming (pertanian terpadu) mini skala rumahan-Foto: Tangkap layar-youtube.com/@BumikuSatu

begini perkebunan konsep integrated farming mini skala rumahan                              koranlinggaupos.id - dian luthfi menerapkan perkebunan dengan konsep integrated farming (pertanian terpadu) mini skala rumahan.
konsep integrated farming ada tanaman sayur, buah-buahan, ada ternak dan juga ada kolam ikan.
"jadi yang dinamakan integrated farming itu adalah satu kesatuan mulai dari mengolah limbah menjadi pupuk kompos. baik itu limba limbah kebun, limbah dapur dan kotoran. jadi tidak ada yang terbuang dari alam kembali ke alam," katanya dikutip dari daai tv.
kotoran ternak juga dijadikan pupuk untuk kesuburan tanam sayuran dan juga tanaman buah-buahan.
baca juga:tingkatkan produktivitas lahan pertanian dengan cara ini
baca juga:kebun durian di lubuklinggau diserang hama ulat kupu gajah, ini langkah pengendalian dari dinas pertanian
limbah dari kolam juga dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.
menyiram tanaman dengan air kolam ikan dilakukan satu pekan sekali untuk berbagai macam sayuran ataupun buah-buahan.
"saya berkecimpung di dunia organik sejak tahun 2005 dengan ikut pelatihan. namun baru dilaksanakan tahun 2014 karena sebelum tahun 2014 banyak kesibukan-kesibukan kegiatan sosial dan juga mengurus restoran sehingga banyak di luar rumah," ungkapnya.
kemudian tahun 2014 dian luthfi memutuskan untuk vakum di dunia luar lebih fokus di rumah karena ada tanggung jawab untuk mengolah lahan pekarangan rumahnya.
dian luthfi pekebun konsep integrated farming (pertanian terpadu) mini skala rumahan. -foto: tangkap layar-youtube.com/@bumikusatu
baca juga:inovasi alat pertanian pengusir hama padi berbasis internet dan traktor bahan bakar gas
baca juga:electrifying agriculture pln mampu tingkatkan produktivitas pertanian padi ponorogo
"saya merasa seperti membiarkan lahan tidak produktif sehingga merasa bersalah. sehingga dari awal mulanya bikin kompos dari daun-daun. dari situlah saya mulai melandscape pekarangan itu menjadi kebun yang bisa dinikmati oleh siapapun termasuk saya sendiri," ceritanya.
konsep konsep berkebun di rumah dian luthfi itu adalah zeross.
dian luthfi mulai dengan buat kompos sebelum berangkat menanam organik.
"alhamdulillah berhasil dengan cara pengomposan secara konvensional," jelasnya.
baca juga:bertani menjadi mudah, ini dia 4 terobosan inovasi teknologi pertanian terbaru 
baca juga:untuk mengatasi serangan hama tikus, penyuluh pertanian di musi rawas melakukan pengasapan menggunakan beleran
setelah berhasil dengan kompos di kebun dian luthfi mencoba kompos limbah dapur.
"tidak mudah sih awalnya banyak kegagalan karena saya belajarnya otodidak dari berbagai informasi saya ambil. dari literatur saya ambil, saya praktekkan sendiri. sampai setahun lebih itu saya tidak berhasil menggunakan komposter yang pakai pakai ember," akuanya.
ditambahkannya, sampai 2 tahun terakhir ini dian luthfi baru menemukan hasil yang disukai.
dian luthfi tertarik bercocok tanam organik karena sehat.
pemberian pupuk kandang.-foto: tangkap layar-youtube.com/@bumikusatu
baca juga:7 alat pertanian sederhana tanpa mesin membantu petani 
baca juga:inovasi dunia pertanian, mudahkan pekerjaan petani bajak sawah dengan traktor remote kontrol
"organik itu lebih mudah karena menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah tidak perlu beli-beli pupuk dan sebagainya karena kita bisa mengolah sendiri pupuk," sebutnya.
dian luthfi menunjukan bawang merah yang ditanamnya.
"kita lihat sebesar apa tanam organik secara organik full bawang merah.  besar sekali ini tanam organik dan bibitnya ngebibitin sendiri dari hasil panen sebelumnya. ini surprise diluar ekspektasi saya," paparnya.
tanaman bawang merah dian luthfi umur 3 bulan sudah bisa panen.
baca juga:pertanian organik konsep bedengan lahan 1005 
baca juga:atasi masalah berkurangnya lahan dan sdm pertanian dengan tehnologi 
tanamnya juga cukup unik menggunakan talang air, ketinggian tanahnya sekitar 10 cm.
yang terpenting adalah media tanam untuk mendapatkan umbi yang seperti yang inginkan.
untuk skala rumah tangga sudah bagus. media tanam kuncinya adalah di pupuk kandang, pupuk kompos.
bagi dian luthfi alam itu seperti sahabat.  dian luthfi  merasa dirinya dan alam menjadi satu kesatuan kalau ingin nyaman di rumah.
sarana pupuk kompos limbah dapur. -foto: tangkap layar-youtube.com/@bumikusatu.
baca juga:kreatifitas anak muda, ubah lahan kosong tengah kota jadi lahan pertanian 
baca juga:5 cara menanam singkong dengan teknologi pertanian terbaru tingkatkan hasil pertanian
di sekitar rumah harus ada oksigen. oksigen dari tanaman maka harus menanam.
menanam juga tidak harus menanam sayuran ada tanaman-tanaman tahunan seperti tanaman buah-buahan.
dian luthfi juga menanam tanaman buah sehingga memberikan kenyamanan.
pemberian pupuk kandang.-foto: tangkap layar-youtube.com/@bumikusatu.
"alhamdulillah ini hasil kebun organik saya yang pakai konsep integrated farming skala mini. dan ini panennya sesuai kebutuhan rumah tangga aja. jadi nggak perlu dipanen semua secukupnya kita pakai inilah hasilnya. kita memberikan yang terbaik untuk alam dan alam pun memberikan pengabdian yang baik ke kita juga," jelasnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, MINGGU, 25 AGUSTUS 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan